Banyumas, Gatra.com – Pasokan minyak goreng curah ke tingkat pengecer di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mulai lancar setelah sempat terjadi kelangkaan usai pemerintah mencabut subsidi 31 Mei 2022 lalu.
Meski sempat langka, tak terjadi lonjakan signifikan komoditas penting masyarakat ini. Harga minyak goreng curah hanya naik tipis dibanding periode akhir Mei, saat masih disubsidi.
Pengelola warung kelontong di Cingebul, Kecamatan Lumbir, Nanik Ratna mengatakan minyak goreng curah sempat langka di akhir Mei dan awal Juni 2022 atau sekitar waktu pencabutan subsidi. Namun, beberapa hari terakhir pasokan sudah relatif stabil meski tidak semelimpah saat minyak goreng disubsidi.
“Saat ada subsidi itu, ketersediaannya banyak, harganya sedikit-demi sedikit menurun, dari Rp17 ribu menjadi Rp 16 ribu, terakhir itu harganya Rp15.700 – Rp15.800,” katanya, Rabu (8/6).
Terkait harga, Nanik menyebut harganya relatif stabil, meski ada kenaikan tipis. Saat masih disubsidi minyak goreng curah duperoleh dengan harga RP15.700 – Rp15.800 per kilogram, namun sekarang naik menjadi Rp16.200 per kilogram.
“Kemudian setelah subsidi dicabut itu, sempat terjadi kelangkaan, tidak melimpah seperti sebelumnya. Tapi, harga masih cenderung sama sih. Hanya naik sedikit,” ucap dia.
Nanik berharap pasokan minyak goreng tetap lancar denga harga stabil meski subsidi dicabut. Dengan begitu, pedagang dan konsumen tidak sampai kekurangan bahan pokok tersebut.
Pasalnya, setelah kenaikan harga minyak goreng kemasan, konsumen cenderung membeli minyak goreng curah yang jauh lebih ekonomis.