Banjarbaru, Gatra.com - BMKG memprediksi, hotspot atau titik panas di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mulai bermunculan pada pertengahan Juni 2022 ini. Karena itulah, Pemprov Kalsel melalui Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) bersinergi dengan BPBD kabupaten/kota yang rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bersiap untuk menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan Karhutla di Bumi Lambung Mangkurat.
Plt Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat mengungkapkan, ada empat kabupaten di Kalsel yang rawan Karhutla yaitu Tanah Laut, Banjar, Batola dan Tapin.
"Empat kabupaten itu kita minta untuk segera mempersiapkan SK siaga darurat Karhutla. Hujan di Kalsel sudah mulai jarang. Cuaca pun makin panas. Itu pertanda kemarau sudah tiba," ujar Mujiyat kepada awak media, Rabu (8/6).
Bagi Mujiyat, sampai saat ini, baru satu kabupaten di Kalsel yang sudah menyiapkan SK siaga darurat yaitu Tapin. "Yang lainnya terus kita dorong karena tanpa ada dua kabupaten yang menetapkan SK tersebut, maka kita Provinsi belum bisa menetapkan status siaga darurat Karhutla untuk Kalsel," bebernya.
Sebelum karhutla menyambangi Kalsel, Mujiyat menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan Karhutla sudah mulai sadar diri dengan melakukan antisipasi misalnya dengan tidak membuang pontong rokok sembarangan. Begitu juga kepada para petani agar tidak membakar lahan untuk membuka lahan baru agar bisa bertani dan berkebun.
Karhutla di Kalsel rupanya benar-benar menjadi perhatian serius dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karena kata Mujiyat, 16 helikopter water bombing akan segera di kirim ke Kalsel apabila status siaga darurat karhutla sudah ditetapkan provinsi.
"Menyusul penetapan status, 16 helikopter BNPB akan segera dikirim untuk membantu mengatasi karhutla. Kita siapkan juga pasukan penyemprot air. Kemudian khusus di ring satu seputaran Bandara Syamsudin Noor, kita juga aktifkan aliran air untuk pembasahan," katanya.