Jakarta, Gatra.com - Kementerian ATR/BPN terus melakukan upaya perbaikan layanan. Hal tersebut, demi adanya kepastian hukum untuk masyarakat.

"Dan yang paling penting adalah bagaimana layanan BPN ini implikasi kepada perbankan, harta masyarakat, kemudian financial inclusion dan lainnya," ucap Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil saat konferensi pers secara hybrid, di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

"Untuk itu kami terus memperbaiki layanan, sekarang ini tanah yang sudah terdaftar sudah sekitar 80 juta bidang. Itu kita mulai sejak 2017, itu sudah terdaftar sekitar 46 juta bidang. Jadi dari 2017 hingga sekarang bertambah sekitar 34 juta bidang," imbuhnya.

Di saat yang sama, lanjut Sofyan, ia menerangkan terus memperbaiki pelayanan dari manual menuju kepada layanan elektronik.

"Itu karena Presiden meminta kami mempercepat proses pendaftaran tanah. Tujuan akhirnya yaitu memberikan kepastian hukum dan memberikan kesempatan financial inclusion," bebernya.

Sebab, menurut Sofyan, banyak masyarakat yang punya tanah, namun tidak bersertifikat. Untuk itu, pihaknya akan terus memaksimalisasi pelayanan yang ada.

"Kami melihat, setelah jalan 2 tahun elektronik ini, kami melihat banyak hal yang perlu kita kembangkan. Karena banyak sekali saudara-saudara kita yang tidak bisa masuk ke lembaga keuangan formal karena mereka tidak punya sertifikat, tanahnya ada tapi sertifikat tidak punya," tutupnya.