Karanganyar, Gatra.com - Longsor bukit menerjang wilayah Dusun/Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo Karanganyar, Jateng. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun material longsor menutup ruas jalan yang menghubungkan ke Kecamatan Jenawi. Warga pun terpaksa memutar sejauh 10 kilometer.
Pembersihan material membutuhkan waktu dan tenaga ekstra usai tebing setinggi tujuh meter itu luruh ke jalan. Selain dilakukan secara manual, normalisasi jalan membutuhkan ekscavator.
Saat ini, alat berat itu sedang menuju ke lokasi. Minimal butuh waktu sampai seharian untuk membersihkan jalan raya dari longsoran. Selama itu pula, lalu lintas dari Plosorejo ke Jenawi terpaksa dialihkan ke jalur memutar yang jarak tempuhnya sampai 10 kilometer.
“Itupun kalau tidak ada longsor susulan. Pembersihannya juga butuh waktu dan bantuan alat berat,” kata Ketua Forum Komunikasi Peduli Bencana (FKPB) Kerjo, Robingan kepada wartawan di Karanganyar, Selasa (7/6).
Guguran material mengguyur ke jalan sejak dua hari lalu. Pada Selasa (7/6) pagi tadi, longsor terjadi lagi dengan area lebih lebar. Beruntung warga yang sedang kerja bakti dapat menghindarinya. Dengan longsor susulan pada pagi tadi, lebar tebing yang longsor lebih dari 10 meter. Ancaman longsor susulan masih mengintai karena kondisi tanah yang masih terus bergerak.
"Sudah dua hari akses jalan Plosorejo ke Jenawi kota tertutup. Padahal menjadi akses utama yang biasa digunakan pelajar, pedagang dan warga," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan akses jalan Plosorejo dan Jenawi dibuka kembali.
Di lokasi, kerja bakti membersihkan jalan raya dari longsoran melibatkan warga, sukarelawan, polisi dan TNI.
Sementara itu longsor di lokasi tersebut menyebabkan satu keluarga terpaksa mengungsi. Bangunan rumahnya berada di lokasi rawan terkena longsoran tebing tersebut.
"Rumah berada di bawah tebing. Jadi harus ngungsi ke tempat aman dulu," tutur Tarwo, warga Rt 02 Rw IV Desa Plosorejo.