Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki layanan haji dan umrah terpadu. Kemenag membangun pusat layanan tersebut untuk memudahkan berbagai administratif jemaah di satu atap.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kemenag Jawa Tengah Mustain Ahmad usai seremonial peletakan batu pertama pembangunan gedung pusat layanan haji dan umrah terpadu (PLHUT) kantor Kemenag Karanganyar, Senin (6/6) sore.
"Tahun 2021 sudah pembangunan 14 PLHUT diselesaikan. Tahun ini dibangun lagi di Karanganyar bersama lima kabupaten lainnya. Sehingga 2022 ini ada 20, tinggal 15 kabupaten/kota lagi di Jawa Tengah,” katanya.
Di Karanganyar, gedung PLHUT dibangun dua lantai dengan anggaran Rp1,5 miliar. Proses pembangunannya 150 hari kalender.
Ia menyampaikan pembangunan PLHUT merupakan komitmen dalam prioritas pelayanan haji dan umroh dengan harapan dapat memperbaiki tata kelola Kemenag baik dari segi administrasi maupun pelayanan haji dan umrohnya.
"Ada peningkatan pelayanan haji dan umroh. Tentu ini adalah buah keberhasilan kita bersama. Ada tiga kunci sukses diantaranya sukses teknik yakni sesuai speksifikasinya, sukses administrasi yakni siap diaudit dan tidak menimbulkan masalah hukum dan sukses sosial dalam hal ini ada ijin dari RT RW setempat. Semoga membawa kemanfaatan bagi kita semua," imbuhnya.
Dengan adanya 20 PLHUT di Jateng, maka kurang dibangunkan 15 kabupaten/kota agar pelayanan terpadu menyeluruh di Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso, mengatakan PLHUT dibangun dengan biaya yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Menurutnya, Gedung PLHUT akan dilengkapi dengan fasilitas antara lain tempat bermain anak-anak serta aula di lantai dua.