Kiev, Gatra.com – Kiev diguncang beberapa ledakan pada Minggu pagi (5/6). Wali kota ibukota Ukraina, menyatakan sehari setelah para pejabat menjelaskan bahwa pasukannya telah merebut kembali kota, medan perang di timur Sievierodonetsk, dalam serangan balasan terhadap Rusia.
"Beberapa ledakan di distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi di ibu kota," tulis Walikota Kiev, Vitali Klitschko di aplikasi pesan Telegram. Layanan sudah mulai normal di lokasi.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters, melihat asap di kota setelah ledakan.
“Setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit namun tidak ada korban meninggal dunia yang dilaporkan pada Minggu pagi,” kata Klitschko.
Pejabat lain mengatakan aksi pemboman Rusia tampaknya menargetkan jaringan kereta api.
Meskipun serangan Rusia terus berlanjut di Ukraina dan kehancuran yang semakin meluas, Kota Kiev relatif tenang dalam beberapa pekan terakhir setelah Moskow mengalihkan fokus serangan militernya ke timur dan selatan, terutama pertempuran berlangsung sengit di wilayah Sievierodonetsk.
Rusia telah memusatkan pasukannya di kota tersebut, menjadi salah satu pertempuran darat terbesar dalam perang itu. Moskow tampaknya mempertaruhkan kampanyenya untuk merebut salah satu dari dua provinsi timur, yang diklaimnya atas nama proksi separatis.
Serhiy Gaidai, gubernur wilayah Luhansk yang mencakup Sievierodonetsk, mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Ukraina menguasai sekitar setengah kota, setelah merebut kembali sebagian besar dari pasukan Rusia.
"Itu adalah situasi yang sulit, Rusia menguasai 70 persen kota, tetapi selama dua hari terakhir mereka telah didorong mundur," kata Gaidai di televisi Ukraina.
"Kota ini sekarang, kurang lebih, terbagi dua (wilayah)," tambahnya.
Klaim tersebut memang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan balik Ukraina di sana selama 24 jam terakhir, kemungkinan akan melumpuhkan kegiatan operasional yang telah dikuasai pasukan Rusia sebelumnya.
Sebaliknya, Moskow mengatakan pasukannya sendiri membuat keuntungan di kota itu. Tentara Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus melakukan operasi penyerangan dengan bantuan artileri dan menguasai bagian timur Sievierodonetsk.
"Situasinya tegang, rumit," kata Wali kota Oleksandr Stryuk kepada televisi nasional pada hari Sabtu. Ia mengatakan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
"Militer kami melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mengusir musuh dari kota," ujarnya.
Kedua belah pihak mengklaim banyak korban yang berjatuhan di pertempuran itu. Pertempuran yang menurut para ahli militer dapat menentukan pihak mana yang memiliki momentum melanjutkan perang berkepanjangan dalam beberapa bulan mendatang.
Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya delapan orang tewas dan 11 terluka dalam penembakan Rusia di wilayah tetangga Donetsk. Donetsk dan Luhansk membentuk wilayah Donbas yang lebih luas, di mana Rusia berharap dapat mengambil kendali.