Banyumas, Gatra.com – Masa kejayaan kesenian di Banyumas yang melahirkan penulis-penulis dan seniman mendorong Komunitas Cinta Baca Banyumas (Kancamas) menggagas ‘Reuni Puisi Seniman Banyumas'.
Dalam acara itu, seniman-seniman senior Banyumas unjuk gigi membacakan puisi, bersama dengan sejumlah seniman muda. Kegiatan ini sekaligus digelar dalam rangkaian "Gerakan Literasi Pembaca" dalam Pekan Pancasila yang diselenggarakan MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Banyumas.
"Kami satukan hati, sebab hidup bukan lagi dongeng ibunda yang menina bobokan putra-putri. Kami diburu misteri. Maka kami bergandengan. Maka kami satukan keindahan dalam reuni puisi," ungkap Andy Ismer, seniman yang juga broadcaster, dalam puisi prolog acara Reuni Puisi, melalui keterangannya, Sabtu (4/6) malam.
Menurutnya para seniman rindu sentuhan yang menyulut semangat mereka. Maka diawali prosesi penghormatan mengenang seniman Banyumas yang telah tiada seperti Bambang Set dan Yoyok Sukoyo pagelaran puisi reuni dimulai.
Nina, pembaca puisi yang memiliki pengalaman berteater di Padang dan sempat sekolah seni di Bali, membacakan obituari karya Andy Ismer disusul Winda dengan Puisi Pancasila. Dimas Yoto, Dramawan yang sudah lama menghilang tampil memukau dengan puisi karya Andy Is Merdeka yang berjudul Lepas. Disusul Yoga Sugama dengan ciptaannya sendiri.
Suasana semakin hangat dan penonton semakin terpukau saat Bambang Wadoro, seniman yang telah 2 kali menyabet juara sutradara terbaik di Jateng ini membawakan puisi berjudul ‘Warna’ karyanya sendiri. Kemudian Titut Edi Purwanto seniman yang pernah menghebohkan dengan dikubur hidup-hidup menghipnotis penonton dengan penampilannya.
Dua seniman yang pernah satu almamater Edi Romadon dan Nanung Astoto tampil dengan puisi humor. Sedang Uswatun Baroroh dan Setya Adri Wibowo membawakan karya-karya Andy Is Merdeka berjudul Dosa dan Jika Nanti Naik ke Menara Pandang.
Sementara Diana selain menjadi MC acara yang dihadiri tokoh-tokoh seni seperti Dharmadi, Wage Teguh Wiyono, Rohadi ini, membawakan puisi Sapardi Djoko Damono. Yon Daryono, anggota Bawaslu Banyumas dan mantan redaktur di Gramedia Group yang pernah bertugas di Belanda ini membawakan puisi MH Ainun Najib.
Disusul Edsa Abdulah, dosen komunikasi yang banyak bersosialisasi ini tampil sebelum pembaca puisi kampus Banjaran Seto, Yusril dan Elsa. Surya Esa menutup reuni dengan musikalisasi puisi.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Yudo F Sudiro sangat mengapresiasi gelaran yang digagas Andy Ismer, si pendiri Taman Literasi. “Hadirnya para tokoh seni memberi ruang silaturahmi seniman,” ucap Yudo.