Sleman, Gatra.com – Meski ditunda pelaksanaannya, Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) menargetkan lolos ke Asian Games 2022 yang rencananya berlangsung di Hangzhou, China.
“Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) selama ini tidak mengikutkan bridge di gelaran Asian Games karena kita tidak bisa memenuhi janji dan target yang terlalu muluk-muluk,” kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan PB GABSI Pramudita Munandar, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/6).
Karenanya, selain melakukan lobi ulang ke Kemenpora, PB GABSI menargetkan akan melakukan pengenalan dan pembinaan atlet sejak dini. Salah satunya dengan mengenalkan bridge ke sekolah-sekolah untuk mendapatkan bibit atlet unggul.
Pramudita menyatakan, masifnya program penjaringan bibit ini juga sebagai upaya mengubah kiblat bridge yang selama ini masih menjadikan Manado, Sulawesi Utara, sebagai patokan.
“Kita akui, dari enam pasangan yang lolos seleksi nasional, empat pasangan berasal dari Manado. Sedangkan dua pasangan berasal dari Jawa Tengah namun juga berisikan atlet Manado,” jelasnya.
Namun melihat peta persebaran atlet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, muncul atlet-atlet potensial dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Kita ingin meniru yang dilakukan Jawa Tengah yang begitu masif mengenalkan dan membina atlet sejak dini yang kemudian dilatih intensif ketika di tingkat SMA. DIY juga bisa melakukan itu,” katanya.
Karenanya, semua pengurus daerah, termasuk pengurus GABSI DIY periode 2022-2026 yang baru dilantik diminta untuk memprioritaskan program pengenalan bridge ke sekolah-sekolah.
Semua program yang disusun ini menurut Pramudita sebagai pembuktian bahwa atlet-atlet bridge bisa ikut berlaga di Asian Games nanti.
Bertempat di Graha RSJ Grhasia, Pakem, Sleman, kepengurusan GABSI DIY resmi dikukuhkan dengan diketuai Ahmad Akhadi yang merupakan Direktur RSJ Grhasia.
“Sesuai intruksi PB GABSI, program pencarian bibit unggul ke sekolah-sekolah ditetapkan sebagai program prioritas. Pengurus akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk lebih masif mengenalkan bridge,” kata Ahmadi.