London, Gatra.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson disambut dengan ejekan dan dicemooh saat turun dari mobil dan menaiki tangga menuju Katedral St Paul saat menghadiri Perayaan Syukur Ratu Elizabeth II, Jumat (3/06) di London, Inggris.
Ejekan dan cemooh dari publik ini mencerminkan tekanan publik karena kecewa atas skandal pesta di kediaman Johnson di Downing Street saat kebijakan lockdown ketat karena pandemi Covid-19 diberlakukan di Inggris beberapa waktu lalu.
Saat menaiki tangga Katedral St Paul dimana ia sudah ditunggu oleh para petinggi gereja dan juga petinggi militer di pintu masuk Katedral, teriakan cemoohan itu terdengar mengiringi Johnson dan istrinya Carrie dari ribuan masyarakat yang berdiri di seberang Katedral.
Keiran Pedley, seorang peneliti dari lembaga survey Ipsos, mengatakan bahwa reaksi masyarakat ini harus menjadi perhatian bagi Johnson dan koleganya. “Sementara itu bukan kejutan (reaksi masyarakat) kalau melihat jajak pendapat yang ada dan hal ini seharusnya tidak boleh dikesampingkan olehnya,” kata Keiran.
Johnson mengambil alih kepemimpinan di tahun 2019 dengan dukungan penuh dari berbagai pihak. Saat itu ia berjanji akan menyelesaikan urusan Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan gayanya yang “urakan” justru menarik perhatian banyak pihak.
Namun, krisis biaya hidup dan ditambah dengan kasus pesta-pesta saat masa lockdown -dimana ia melanggar aturan yang ia buat sendiri- membuat popularitasnya turun, bahkan beberapa koleganya meminta di mengundurkan diri.
Cemoohan warga Inggris yang terjadi pada hari ini saat mereka ingin menyaksikan kedatangan anggota Kerajaan dan juga merayakan perhelatan nasional, mengirimkan alarm peringatan bagi Johnson dan partainya.