Malaka, Gatra.com- Petronela Mea Ulu ( 28 ) adalah anak durhaka. Betapa tidak, warga Dusun Hanono, Desa Sanleo, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, NTT ini 21 Mei 2022 lalu sekira pukul 02.20 Wita membunuh ibu kandungnya Rosa Bete Mau ( 58 ) yang dalam keadaan struk. Petronela merasa capek dan lelah mengurus mamanya dengan mencekik lehernya hingga meninggal.
Kepala Desa Sanleo Kornelis Tae yang merasa curiga atas kematian korban yang tidak wajar itu mencoba menginterogasi Petronela Mea Ulu namun yang bersangkutan menyangkal. Karena itu kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Malaka.
Menerima laporan tersebut penyidik Polres Malaka langsung menangani kasus ini dengan mengolah TKP. Atas permintaan keluarga, jenasah Rosa Bête Mau diotopsi. Otopsi tersebut dilakukan Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkari Kupang, Polda NTT, AKBP dr. Hasibuan, SP.F M.Kes pada Minggu, 22 Mei 2022.
Kapolres Malaka, Rudy Jacob Ledo., SH., S.IK melalui Kasat Reskrim Iptu Arifin Abdulrahman SH mengatakan bahwa motif pembunuhan terhadap korban Rosa Bête Mau oleh anak kabdungnya Petronela Mea Ulu karena kesal dan lelah, capek mengurus korban setiap hari yang struk itu.
“Motif pembunuhan terhadap korban oleh tersangka yang notabene anak kandungnya. Dia kesal dan capek, setiap harus mengurus korban, mamanya itu ,” kata Iptu Iptu Arifin Abdulrahman ( 3/6).
Karena itu lanjut Iptu Arifin sesuai hasil otopsi dan alat bukti lainnya, Petronela Mea Ulu ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah ditahan untuk diproses hukum.
“Sesuai hasil otopsi, salah satu penyebab kematian korban karena kekurangan zat asam pada otak/mati lemas dikarenakan cekikan yang kuat oleh tersangka. Selain itu adanya patah tulang yang ada pada bagian tenggorokan ,” jelas Iptu Arifin.