Lyiv, Gatra.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengharapkan dapat menerima lebih banyak senjata dari sekutu setelah janji AS akan memberikan bantuan baru.
Pwernyataan itu diungkapkan saat masih terus berlangsung pertempuran di timur Ukraina pasca 100 hari invasi Rusia.
Menurut Zelenskiy, pasukan Rusia saat ini menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin memusatkan perhatian serangan militer pada kawasan industri Donbas, yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk, dengan harapan dapat kemenangan.
Dilaporkan AFP, Jumat ( 3/6), Gubernur Pavlo Kyrylenko menyebut tiga warga sipil tewas di Donetsk, termasuk dua di kota penghasil batu bara Avdiivka, dan sembilan orang lainnya terluka.
Reuters belum mendapat mengkonfirmasi kejadian tersebut.
“Seluruh wilayah yang diduduki sementara negara kita sekarang menjadi zona bencana yang lengkap, di mana Rusia memikul tanggung jawab penuh,” kata Zelenskiy dalam pidato dinihari.
“Kami mengharapkan lebih banyak kabar baik tentang pasokan senjata dari mitra lain... Kami bekerja untuk membawa pasokan sistem tempur modern ke tingkat yang jauh lebih tinggi,” katanya.
Sebelumnya, Rusia menuduh Amerika Serikat menambahkan “bahan bakar” dalam peperangan Rusia-Ukraina, melalui paket senjata baru senilai US$700 juta untuk Ukraina, yang mencakup sistem roket canggih dengan jangkauan hingga 80 km (50 mil).
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berulang kali mengatakan pihaknya mendapat jaminan Ukraina tidak akan menggunakan sistem roket tersebut untuk “menyerang” Rusia.
Rusia mengatakan konflik dengan Ukraina disebutkan sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" negara tetangganya, itu.
Ukraina dan sekutu menyebut alasan ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota, dan memaksa lebih dari 6 juta orang mengungsi ke luar negeri.