Ende, Gatra.com- Setelah Pandemi Covid-19 yang melanda negara Indonesia selama 2 tahun terakhir ini, Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun 2022 kembali digelar secara langsung di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dengan tema Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia.
Upacara dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Lodewijk Frederick, serta para Pimpinan Lembaga Negara dan Pimpinan Kementerian/Lembaga.
Masyarakat pun dapat turut merasakan kekhidmatan upacara tersebut dengan menyaksikan siaran langsung melalui TVRI, RRI, instagram Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), YouTube BPIP, dan YouTube Sekretariat Presiden.
Pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengemban tugas untuk membacakan doa pada Rabu (1/6).
Dalam doanya, Menko Muhadjir meminta kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa agar meridhoi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ya Allah Tuhan Rabbi ku, ridhoi lah Pancasila sebagai dasar Republik Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi persatuan serta rakyat dan pimpinannya pandai mengambil hikmah dalam setiap musyawarah demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya seraya diamini seluruh peserta yang hadir.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya, mengajak seluruh anak-anak bangsa untuk membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhurnya dalam kehidupan bermasyarakat.
"Dari Kota Ende saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ucap Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, sudah menjadi tugas bersama dalam mengimplementasikan Pancasila pada tata kelola pemerintahan dan berinteraksi antar sesama anak bangsa.
Ia juga mengajak seluruh pemimpin bangsa khususnya para pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para tokoh-tokoh penting lainnya untuk menjadi teladan serta contoh bagi masyarakat dalam merealisasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
"Kita implementasikan dalam tata kelola pemerintahan dan juga menjiwai interaksi antar sesama anak bangsa. Inilah tugas kita bersama, tugas seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila sebagai ideologi," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Kota Ende punya kaitan erat dengan sejarah lahirnya rumusan Pancasila. Yakni ketika Bung Karno diasingkan di sana selama empat tahun (1934-1938). Dalam perenungannya di bawah pohon sukun, 700 meter dari kediamannya, Bung Karno menyebut menemukan rumusan Pancasila.
Dalam pidato di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, Bung Karno mengucapkan rumusan Pancasila itu, yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.
Selanjutnya rumusan ini dimusyawarahkan menjadi Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Wujud akhirnya seperti yang kita kenal sekarang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan bersamaan dengan pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan RI.