Karanganyar, Gatra.com - Atraksi reog, debus, wayang orang, hingga petani palawija memeriahkan pawai 17 pimpinan anak cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Karanganyar dalam rangka Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Para penampil memamerkan kekayaan budaya dan heterogenitas masyarakat Indonesia.
Tiap PAC membawa sampai seratusan anggota beratribut Pemuda Pancasila yang berjalan melewati panggung kehormatan di tepi ruas Jalan Lawu. Atraksi menonjol ditunjukkan PAC Karanganyar Kota dengan atraksi reog.
Kemudian PAC Tasikmadu menyuguhkan atraksi debus. PAC lain menampilkan potensi beragam seperti parade mobil ambulans, wayang orang, petani sayur dan palawija serta masih banyak lagi. Pawai potensi daerah ini menjadi tontonan menarik warga yang melintas di ruas jalan tersebut.
Ketua MPC PP Karanganyar, Disa Ageng Alivfen, mengatakan perayaan hari lahir Pancasila tak boleh sekadar seremoni. Namun merefleksi nilai-nilai luhurnya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila, menurut Disa, bukan milik Pemuda Pancasila semata. Tapi semua warga negara Indonesia wajib merasa memilikinya.
"Aplikasi bernegara dan bersosial masyarakat. Itulah Pancasila. Kami dari PP hanya pelaksana kegiatan saja. Di PP, sangat ditekankan rasa sosial kemanusiaan dan budi pekerti organisasi," katanya.
Harlah Pancasila di Karanganyar dihadiri seribu lebih orang dari berbagai ormas dan kelompok masyarakat. Disa mengatakan, harlah Pancasila diharapkan mendorong rasa bhineka tunggal ika dan persatuan tanpa terhalang perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.
Puncak harlah Pancasila oleh PP Karanganyar dengan menggelar dialog kebangsaan. Dalam dialog yang berlangsung di GOR Nyi Ageng Karang itu diundang pemateri Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kapolres AKBP Danang Kuswoyo, Dandim Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo dan Wasekjen MPN Pemuda Pancasila Paryono.