Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, menilai bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) mampu untuk menghasilkan produk inovasi yang diserap pasar. Sehingga, ia mendorong seluruh SMK PK untuk bisa menciptakan inovasi di tiap bidangnya.
Wikan memberikan salah satu contoh SMK PK Muhammadiyah 5 Kepajen, Malang, jurusan Perfilman menjadi salah satu sekolah vokasi menciptakan produksi film
"[SMK PK Muhammadiyah 5 Kepajen] ini menjadikan produksi film sebagai bagian kegiatan keseharian mereka. Semua dilakukan untyk menghasilkan film yang bisa masuk ke pasar,” kata Wikan dalam sebuah Pertemuan Daring, Selasa (31/5).
Wikan menyebut kegiatan tersebut merupakan konsep dari link and match program merdeka belajar. Dimana siswa belajar sambil membuat film layar lebar. “Sehingga, anak-anak SMK ini belajar sambil terjun membuat film layar lebar,” ujar Wikan.
Dengan modal pembelajaran vokasi berbasis link and match, kedepan Wikan menganggap bahwa SMK PK jurusan Perfilman tersebut tinggal menanamkan keinginan untuk membuat film yang berkualitas, agar bisa diterima oleh pasar.
“Harus bisa membuat film dengan cerita yang bagus. Targwt pembuatan film tersebut nanti bisa diterima di pasar. Sehingga bisa ditonton masyarakat di gedung bioskop dan acara-acara nonton bareng di kampus-kampus," jelasnya.