Home Regional Wilayah Tegal Sudah Kemarau Tapi Masih Sering Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Wilayah Tegal Sudah Kemarau Tapi Masih Sering Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tegal, Gatra.com - Sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Kota Tegal sudah memasuki musim kemarau. Namun, kondisi atmosfer dan adanya bibit siklon membuat hujan dengan intensitas tinggi masih kerap terjadi.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal, Sri Nur Latifah, mengatakan datangnya musim kemarau berbeda-beda di tiap wilayah. Dia mencontohkan wilayah pantai utara Jawa Tengah yang sebagian sudah kemarau dan sebagian lagi masih musim peralihan.

"Untuk wilayah Tegal yang berada di bagian utara atau pesisir saat ini sudah musim kemarau. Tapi yang di bagian selatan, belum. Masih musim transisi," kata Sri, Selasa (31/5).

Terkait masih kerap turunnya hujan meski sudah memasuki musim kemarau, Sri mengatakan hal itu dipengaruhi kondisi perubahan di atmosfer atau lapisan udara yang menyelubungi bumi.

"Kenapa ada hujan padahal sudah musim kemarau? Jadi namanya atmosfer itu dinamis, berubah-ubah. Normalnya kemarau, tapi ketika ada gangguan di atmosfer entah itu gelombang equatorial atau siklon, itu berubah semuanya, berubah kompisisinya. Jadi bisa terjadi hujan di tengah kemarau," jelasnya.

Selain itu, kata Sri, turunnya hujan juga merupakan dampak tidak langsung keberadaan bibit siklon di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Jawa. Fenomena bibit siklon tersebut dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat.

"Bibit siklon kan tekanannya rendah, jadi semua uap air masuk ke situ, kemudian melewati Pulau Jawa, khususnya Tegal. Ini berdampak tidak langsung, sehingga terjadi hujan dan petir," katanya.

Sri menqmbahkan, musim kemarau pada tahun ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus. Lamanya musim kemarau ini terbilang normal. "Musim kemarau diperkirakan berlangsung selama 23 dasarian. Ini termasuk normal," pungkasnya.

1262