Sragen, Gatra.com - Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sragen kian masif. Kini, 82 ekor sapi dinyatakan positif terpapar. Dari jumlah itu, empat ekor yang sakit akhirnya mati. Pemkab setempat memutuskan menutup seluruh pasar penjualan hewan ternak.
Sebelumnya, Pemkab Sragen masih mengizinkan pasar hewan buka. Adapun keputusan menutup pasar akibat kondisi kritis penularan PMK serta mencegah penularan meluas.
Pasar penjualan hewan ditutup mulai 31 Mei-14 Juni. Lokasinya antara lain di Pasar Hewan Nglangon Sragen Kota, Sumberlawang, Tanon, Sukodono, dan dua di Sambirejo.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Rina Wijaya, mengatakan jumlah sapi terpapar PMK mengalami kenaikan signifikan. Dari semula tercatat 59 ekor pada Senin (30/5) bertambah 23 ekor pada sore harinya. Totalnya 82 ekor sapi terpapar.
Sejauh ini, 13 ekor sudah sembuh, empat ekor mati di kandang dan lainnya dalam pantauan. "Mayoritas tertular dari luar. Sapi yang didatangkan sakit. Ada dari Purwodadi, Jatim dan Boyolali," kata Rina, Selasa (31/5).
Sebaran kasus pun juga meluas dari semula 10 kecamatan menjadi 11 kecamatan. Terbanyak kasusnya di Kecamatan Plupuh. Sebagai antisipasi, dinas juga akan memperketat pemeriksaan surat kesehatan hewan.
Dalam masa wabah PMK, Disankkan akan lebih selektif dalam menerbitkan SK baik terhadap sapi atau ternak yang datang maupun surat perjalanan ternak yang keluar. Pengamanan lalu lintas ternak dibantu aparat kepolisian.