Home Regional Terbelah! TPNPB OPM Melawan Lembaga Musyawarah Adat, Kibarkan Bintang Kejora, Ancam Ganggu Wamena

Terbelah! TPNPB OPM Melawan Lembaga Musyawarah Adat, Kibarkan Bintang Kejora, Ancam Ganggu Wamena

Wamena, Gatra.com- Kelompok yang menyebut dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengibarkan bendera Bintang Kejora di  Sinakma, Wamena, Papua, 30/05. Aksi itu sebagai protes rencana pemekaran provinsi Papua. "Kami berjuang bukan untuk pemekaran provinsi," kata Purom Okiman Wenda, pemimpin TPNB OPM wilayah Lapogo. 

Purom Wenda mengaku pasukannya bertangjawab atas pengibaran Bintang Fajar di Sinakma, Wamena, Papua.  "TPNPB akan tetap lakukan perlawanan dengan berbagai aksi di wilayah Lapago jika pemerintah bersama oknum-oknum yang mengatasnamakan Lembaga Musyawarah Adat (LMA)  untuk mendukung pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Wilayah Lapago dan juga di seluruh Tanah Papua," katanya.

TPNPB wilayah Lapago bertanggungjawab atas pengibaran bendera Bintang Kejora, dan ini juga merupakan sikap protes bangsa Papua terhadap Pemerintah Indonesia yang memaksakan Daerah Otonom Baru di seluruh tanah Papua yang tidak sesuai aspirasi.

"Kami ingatkan kepada pemerintah Indonesia bahwa jika paksa pemekaran dengan dengan sikap arogansi, maka bangsa Papua akan bangkit dan lawan," katanya pada Gatra.com.

"Kami TPNPB, hari Ini kami ada di hutan rimbah, di belantara, di goa, Tidur di hutan, makan dan minum jugapun di hutan. Bukan karena kami berjuang untuk pemekaran provinsi, kabupaten, kota serta kesejahteraan masyarakat, insfrasruktur dan soal makan minum hari ini," urainya.

"Kami menyampaikan pernyataan sikap kami dalam surat terbuka ini kepada Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Lenis Kogoya dan Tim sukses DOB di wilayah Lapago bahawa, satu, kami TPNPB bersama rakyat Papua berjuang hari ini untuk merdeka dan berdaulat Penuh sama seperti bangsa-bangsa lain di dunia," katanya.

Kedua, TPNPB berjuang bukan minta otonomi baru jilid dua, bukan pemekaran provinsi, atau pemekaran kabupaten/ kota, tetapi kami berjuang untuk hak politik penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua;

Ketiga, Negara Kesatuan Republik Indonesia berhenti memberikan gula-gula manis kepada kami rakyat Papua untuk memusnakan ras kami dari negerinya sendiri;

Keempat, kami meminta kepada Lenis Kogoya serta tim-tim pemekaran Provinsi serta Kabupaten Kota segera membatalkan rencana dekelarasi Papua damai dan dekelarasi pemekaran atau DOB pada Senin dan Selasa di wilayah Lapago;

"Apabila hal itu terjadi maka pada hari Senin dan Selasa itu juga kami akan masuk mengganggu situasi di kota Wamena," ancam Purom Okiman Wenda.

489