Solo, Gatra.com - Kasus monkeypox atau cacar monyet kini telah ditemukan di Jawa Tengah (Jateng). Kasus ini menjadi penanganan serius Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng.
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng, dr Renni Yuniati, mengatakan, selain Covid-19, virus cacar monyet ini juga menjadi konsen IDI. Namun hingga kini ia belum tahu cara penularannya bagaimana.
"Kemenkes mendata ada di Indonesia, tapi kita IDI tidak boleh merilis datanya itu karena itu kewenanangan Kemenkes. Di Jateng ada kasusnya, tapi kita belum tau bagaimana cara penularannya," katanya Senin (30/5/2022).
Menurutnya, cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. Bahkan setelah manusia tertular, virus ini bisa menularkan antar manusia.
"Bisa juga melalui benda yang terkontaminasi virus tersebut, seperti kayak covid," terangnya.
Gejala orang terpapar cacar monyet ini cukup unik, orang yang terinfeksi cacar monyet akan menunjukkan kondisi kulit yang penuh dengan ruam-ruam akut, hingga muncul jerawat keras. Penderitanya juga akan mengalami panas dingin, batuk, dan pusing.
"Virus ini merendahkan daya tahan tubuh, sehingga bakteri lain bisa masuk. Jadi seperti covid, meninggalnya karena komorbid," ucapnya.
Penanganan orang terpapar virus cacar monyet ini untuk sementara seperti penanganan Covid-19. Selain itu, pasien akan diberikan antibiotik, vitamin, dan obat antivirus. Kendati demikian, rasio kematian akibat virus ini tergolong rendah.