Pekalongan, Gatra.com – Sudah hampir sepekan banjir rob yang merendam sejumlah wilayah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. Sebanyak 216 warga yang terdampak masih harus mengungsi.
Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan pada Sabtu pagi (28/5), banjir masih merendam sejumlah kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur. Meski demikian ketinggian air mulai menurun.
"Ada penurunan signifikan antara 20 sampai 40 centimeter di beberapa wilayah pagi ini. Selain itu, titik genangan juga berkurang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha pada hari ini.
Sejumlah kelurahan yang masih terendam banjir di antaranya Degayu, Tirto, Panjang Wetan, Klego, Panjang Baru, dan Gamer Kecamatan Pekalongan Timur. Ketinggian banjir di wilayah-wilayah tersebut berkisar lima hingga 35 centimeter.
"Relatif ada penurunan saat jam-jam di luar jadwal pasang air laut dan akan kembali naik apabila jam pasang. Cuaca dua hari terakhir yang cerah berawan mempercepat penyurutan genangan," ujarnya.
Dimas mengatakan, berdasarkan pengamatan secara visual, gelombang pasang wilayah pantai utara bagian tengah mencapai 0,5 meter pada pagi hari. Sesuai perkiraan BMKG, mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB gelombang pasang masih terjadi dengan tinggi maksimal 0,8 meter.
"Artinya terjadi penurunan dari saat puncak pasang pada 24 Mei yang mencapai 1,2 meter dan berimbas pada naiknya air laut yang melalui muara sungai di Kota Pekalongan, baik sungai Meduri, Loji, Banger, Bremi, dan Gabus," ujarnya.
Selain masih merendam sejumlah wilayah, banjir rob juga membuat warga yang terdampak masih harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Data BPBD hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, terdapat 216 warga yang masih mengungsi.
"Titik pengungsian berada di masjid, kantor kelurahan, musala, sekolah, dan markas PMI. Mayoritas warga yang mengungsi berada di Keurahan Tirto. Jumlah masih bisa berkembang dengan kecenderungan berkurang," kata Dimas.
Dimas memastikan kebutuhan makan warga yang masih mengungsi tercukupi. Salah satunya dari dapur umum lapangan yang didirikan di Stadion Hoegeng. Dapur umum ini untuk mencukupi kebutuhan pengungsi di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.
"Selain itu, ada dapur umum di Kecamatan Pekalongan Barat dan dapur umum mandiri yang dibuat warga maupun ormas, dan komunitas," ujarnya.
Sebelumnya, banjir rob akibat gelombang pasang air laut di sejumlah wilayah Kota Pekalongan terjadi sejak Senin (23/5) dan berdampak pada sekitar 5.000 ribu keluarga. Banjir rob diperparah dengan adanya tanggul yang jebol.