Palembang, Gatra.com - Pesawat Casa 212 AURI disiagakan di Pangkalan Udara (Lanud) Sri Mulyono Herlambang Palembang untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) membuat hujan buatan di langit wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) guna mengatasi jika adanya hotspot atau titik panas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Iriansyah, mengatakan saat ini pesawat untuk TMC tersebut telah disiagkan di Lanud guna mengantisipasi ketika ada hotspot di wilayahnya.
“Sebagai antisipasi saat ini sudah tiba pesawat Casa 212 AURI untuk TMC hujan buatan di Lanud. Pesawat itu untuk mengatasi jika adanya hotspot,” ujarnya di Palembang, Jumat (27/5).
Menurutnya, pesawat untuk TMC tersebut disiapkan untuk dua wilayah di Pulau Sumatera, yakni Sumsel dan Jambi. “Pesawat tersebut akan siaga hingga 15 hari ke depan,” katanya.
Selain disiagakannya pesawat untuk TMC, Sumsel sendiri telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla per 19 April 2022 hingga 30 November 2022 mendatang.
Berdasarkan pantauan BMKG Sultan Mahmmud Badaruddin (SMB) II Palembang, fenomena cuaca kabut bukan diakibatkan vertikal kering dari asap Karhutla, melainkan disebabkan vertikal basah uap air dan menghilang ketika disinari matahari.
Terpisah, Gubernur Sumsel, Herman Deru, kembali mengingatkan masyarakat di wilayahnya agar tidak membakar hutan untuk membuka lahan baru yang menyebabkan terjadinya polusi udara. Apalagi, selama 2021 lalu, Karhuta di Sumsel dapat diminimalisir.
“Saya ingatkan agar masyarakat waspada terhadap Karhutla ini. Khususnya di daerah yang kerap terjadi Karhutla tersebut,” ujarnya.
Karena itu, Deru juga mengajak agar masyarakat Sumsel tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Kesadaran masyarakat untuk menjaga alam sudah tinggi. Mudah-mudahan ini terus terjaga sehingga Karhutla tidak lagi terjadi,” katanya.