Home Nasional Mendiang Buya Syafii Jadi Contoh Tiga Amalan Ini di Khotbah Jumat Masjid Kauman

Mendiang Buya Syafii Jadi Contoh Tiga Amalan Ini di Khotbah Jumat Masjid Kauman

Yogyakarta, Gatra.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia Jumat (27/5) pukul 10.15 di RS PKU Gamping, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Buya Syaii meninggal saat mendapatkan perawatan sejak 14 Mei akibat serangan jantung ringan.

Jenazah disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Pantauan Era.id, jenazah tiba di Masjid Kauman pukul 11.40 WIB menjelang salat Jumat.

Selama salat Jumat, jenazah Buya ditempatkan di samping mimbar khotbah di sisi depan masjid. Jenazah dibatasi dengan pembatas kayu selama digelar ibadah.

Penceramah salat Jumat, Nur Cholish, menyebut Buya menjadi bahwa pengingat kita semua akan berpulang.

"Beliau hamba terbaik-Nya telah dipanggil berpulang untuk menikmati karya terbaik beliau yang dapat dinikmati setelah pulang ke haribaan Allah SWT," ujarnya dalam khotbah Jumat seperti diikuti Gatra.com.

Menurutnya, Buya menjadi contoh terbaik dalam melakukan tiga amalan di dunia yakni beribadah, berbuat baik, dan menuntut ilmu.

"Di usia beliau yang tidak mudah bahkan sering didera sakit, beliau istikomah salat jemaah," ujar Nur.

Selain itu, Buya juga selalu berbuat kebaikan untuk masyarakat, bangsa, dan dunia. "Kita bisa contoh almarhum. Selama hidup beliau abadikan untuk memberi kontribusi bagi bangsa dan agama," ujarnya.

Buya juga menjadi contoh pribadi yang terus belajar dan punya kedalaman ilmu. "Orang yang banyak ilmu akan menebar banyak kebaikan, bukan menebar keonaran," ujarnya.

Buya kemudian disalatkan selepas salat Jumat hingga Asar. "Bakda Asar pukul 15.00, beliau akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah Tepatnya di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo," tutur Ketua MDMC Muhammadiyah Budi Setiawan.

Berpulangnya Buya Syafii juga disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya,” kata Haedar.

Sejak 14 Mei lalu, Buya kembali mendapatkan perawatan insentif akibat seragam jantung ringan di RS PKU Gamping

Sebelumnya, pada 26 Maret, Presiden Joko Widodo menjenguk Buya di kediamannya Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

114