Semarang, Gatra.com - Bangsa Indonesia harus bisa mempersiapkan genarasi muda yang mampu mengikuti setiap perubahan zaman agar jangan sampai hanya menjadi objek. Oleh karena itua, anak-anak muda harus disiapkan untuk memiliki kemampuan bertahan dan adaptasi sehingga menjadi subjek dan inovator.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat kepada wartawan usai menjadi pembicara di acara MGN Stage yang digelar Media Group Network di Semarang, Rabu (25/5).
“Anak-anak muda harus kita didik memiliki kemampuan bertahap dan adaptasi sehingga mereka belajar serta dapat mengikuti perkembangan zaman dan menjadi inovator,” katanya.
Lebih lanjut, Politisi Partai Nasdem ini menyatakan bahwa anak-anak muda Indonesia tidak mungkin menjadi inovator apabila tidak memiliki daya tahan dan karakter pembelajar. Namun, anak-anak muda Indonesia tetap harus tetap memiliki kearifan lokal, jangan sampai mereka menjadi generasi yang tercabut dari akar budaya, apalagi dunia sudah tidak ada batasan sekat-sekat lagi.
“Kemajuan teknologi informasi jangan sampai membuat lupa generasi muda terhadap jati diri bangsa,” tegasnya.
Lestari menambahkan, generasi muda harus dilatih menjadi cerdas, mampu memilah, mencermati, dan mengedukasi publik dalam mencerna dan menyaring informasi dengan baik.
“Anak muda harus menjadi garda terdepan membantu pemerintah menyebarkan info dengan baik,” ucapnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam kesempatan sama berharap anak muda dapat memanfaatkan kemajuan teknologi secara positif, jangan untuk menyebar hoaks dan bullying.
“Generasi muda agar bisa bijak dalam menggunakan kemajuan teknologi untuk membangun bangsa,” ujarnya.
Sementara, CEO Media Group Network, M Mirdal Akib mengatakan bahwa pemuda Indonesia memiliki persyaratan yang mampu membawa bangsanya menjadi besar. Oleh karenanya, Media Group Network merasa perlu hadir di Semarang untuk memberikan literasi dan wake-up call untuk mengingatkan kembali pemuda Indonesia tentang potensi-potensi yang harus mereka gali bersama.
"Kalau tidak kita bangunkan mulai sekarang, terlambat nanti. Apalagi kita menanti bonus demografi, kalau tidak disiapkan baik bisa tidak menjadi pemain global," jelas Mirdal.
Saat ini imbuh Mirdal, dunia sedang menghadapi masa peralihan dari pengembangan sumber daya alam (SDA) menuju pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Sumber daya alam sudah menipis, sumber daya manusia melimpah sehingga harus disiapkan agar memberi kontribusi maksimal. Negara maju tidak mengandalkan SDA tapi SDM,” ujarnya.