Moskow, Gatra.com - Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa pelabuhan kota Mariupol di Ukraina selatan telah dibuka kembali setelah pasukan Moskow mengambil alih kota di Laut Azov.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov dalam konferensi pers bahwa pelabuhan itu mulai berfungsi normal setelah pembersihan ranjau.
Kota pelabuhan strategis di tenggara Ukraina jatuh ke Moskow baru-baru ini setelah berlangsungnya pengepungan yang mengharukan.
Kepala kota baru Mariupol yang ditunjuk Moskow, Konstantin Ivashchenko, mengatakan di televisi Rusia bahwa sebuah kapal yang membawa sekitar 3.000 ton produk logam akan segera berangkat dari pelabuhan ke kota Rostov-on-Don di Rusia selatan.
Ivashchenko mengatakan bahwa pembersihan ranjau sedang berlangsung di kota, khususnya di pelabuhan laut komersial dan perairannya.
“Pelabuhan itu telah menampung 4.000 pekerja, kata Ivashchenko, dikutip AFP, Kamis (26/5).
“Hampir semua puing-puing sudah dibersihkan, sampah-sampah sudah disingkirkan, dan yang paling penting, pelabuhan bersiap untuk mengirimkan kargo pertama di Mariupol yang dibebaskan. Pengiriman akan berangkat dalam beberapa hari ke depan,” kata Ivashchenko.
Dia menambahkan bahwa pelabuhan juga dapat digunakan untuk menerima bahan bangunan, untuk membangun kembali kota.
Tentara Rusia mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menjinakkan ranjau seluas 1,5 juta meter persegi di pelabuhan, dengan pencari ranjau bekerja di dermaga dan di kapal yang ditambatkan di sana.
PBB telah mendesak pihak berwenang Rusia untuk melepaskan komoditas biji-bijian yang terhambat di pelabuhan Ukraina untuk mencegah kekurangan pangan global.
Wakil menteri luar negeri Rusia Andrei Rudenko mengatakan bahwa Moskow bertindak dalam kerja sama dengan PBB dan siap untuk mengawal kapal ke tempat yang aman, jika pasukan Ukraina membersihkan ranjau di sekitar pelabuhan mereka.