Karanganyar, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi tentang literasi keuangan ke pelaku UKM klaster tanaman hias di Kampung Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng. Dalam pendampingannya, OJK didukung Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Karanganyar.
Para pelaku usaha budidaya dan penjualan tanaman hias di Tawangmangu ini dijadikan pilot project literasi keuangan oleh tim. Para pelaku UKM tersebut dinilai mampu menerapkan program e-commerce, mengelola permodalan usaha oleh mitra perbankan, dan mengembangkan usahanya melalui marketplace.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Sri Asih Handayani mengatakan program pendampingan oleh OJK, BSI, dan TPKAD Karanganyar berlangsung selama tiga bulan.
“Pendampingannya dipantau OJK dengan panduan oleh Pemda. Sedangkan BSI diharapkan memberikan kredit bunga rendah. Materi tentang e-commerce dan tata kelola berbisnis secara sehat dan aman. Agustus mendatang dievaluasi,” katanya kepada Gatra.com, Rabu (25/5).
Sebagai informasi, penduduk di Kampung Nglurah, Tawangmangu menggantungkan penghidupannya berjualan tanaman hias, bunga, dan bibit tanaman. Omzet harian klaster UMKM ini mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per hari. Jika pendampingannya berhasil, TPKAD akan bergeser ke klaster UMKM lainnya seperti petani sayur dan kerajinan khas Karanganyar.
Program literasi keuangan untuk UMKM di kampung wisata Sewu Kembang tersebut dibuka pada Selasa (24/5). Puluhan pelaku usaha diajak menyukseskan program tersebut.
Lebih lanjut Asih mengatakan, TPKAD akan mengukur perilaku usaha para pedagang tanaman hias selama masa pendampingan.
“Pada akhirnya akan diketahui sebenarnya apa yang paling dibutuhkan para pelaku usaha itu dalam kaitannya literasi keuangan. Kebutuhan itu berpengaruh signifikan terhadap pemerataan pendapatan dan peningkatan perekonomian. Jika kebutuhannya tentang modal, BSI siap beri kredit bunga rendah serta transfer ilmu supaya pelaku usaha di Kampung Sewu Kembang menjadi agen literasi keuangan,” katanya.
Kepala OJK Surakarta, Eko Yunianto dalam pembukaan program pendampingan literasi keuangan bagi pelaku usaha di Kampung Sewu Kembang Tawangmangu mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempermudah akses bagi UMKM di bidang keuangan. Ia menyadari perputaran uang lumayan besar biasanya dilirik pihak lain untuk ikut bekerjasama. Jika pelaku UKM tak jeli, malah jadi korban penipuan.
“Misalnya dapat penawaran investasi, harus teliti. Jangan-jangan itu investasi bodong. Cek dan ricek legal dan logisnya. Apakah terdaftar dan berizin. Banyak yang menawarkan di pasar modal dan pembiayaan serta asuransi,” katanya.
Bagi pemula, perlu ditakar kewajaran kerjasama itu. Patut dicurigai apabila menjanjikan keuntungan fantastis dengan tingkat risiko minim. Bisa jadi itu hanya modus penipuan berkedok investasi berjangka.
“Benar enggak sih. Logis tidak sih. Silakan konsultasi ke OJK,” katanya.