Jakarta, Gatra.com - Bibit.id mengumumkan telah meraih pendanaan sebesar lebih dari US$80 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh GIC Private Limited (GIC).
Putaran pendanaan ini diikuti pula oleh Prosus Ventures dan investor lain yang sebelumnya telah mendukung Bibit. Rencananya, Bibit akan menggunakan pendanaan ini untuk meluncurkan produk dan layanan baru, mengembangkan teknologi, merekrut talenta-talenta terbaik di Indonesia serta memperkuat berbagai program edukasi keuangan dalam rangka menciptakan budaya sadar investasi di tengah masyarakat.
Memulai kiprahnya sebagai platform bagi investor untuk berbagi ide mengenai investasi saham, berita, dan informasi secara real-time, Stockbit meluncurkan Bibit di awal tahun 2019. Sampai saat ini, Bibit telah membantu banyak investor yang sebagian besar merupakan generasi milenial dan investor pemula di 500 kota di Indonesia.
Selama setahun terakhir, perusahaan telah mencatat beberapa pencapaian, di antaranya peluncuran Stockbit Sekuritas, fitur e-IPO, hingga peresmian Stockbit Academy.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas masa depan yang lebih baik. Kami hadir untuk membantu masyarakat Indonesia berpartisipasi di pasar modal serta mencapai tujuan keuangan mereka dengan cara-cara investasi yang benar,” kata CEO & Co-founder Bibit, Sigit Kouwagam di Jakarta, Rabu (25/5). Ia juga mengaku sangat antusias menyambut GIC sebagai investor baru.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh sebesar 80,3% (YoY) dari 4,41 juta investor pada April 2021 menjadi 7,95 juta pada April 2022. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah investor saham meningkat 66,7% (YoY) dan telah menyentuh angka 3,83 juta investor.
Pertumbuhan itu sebagian besar disumbang oleh investor ritel, di mana lebih dari separuh investor ini menggunakan Bibit dan Stockbit sebagai aplikasi investasi. Terlepas dari pertumbuhan yang signifikan, perlu dicatat bahwa jumlah masyarakat yang berinvestasi di pasar modal masih berada di bawah angka 4% dari total populasi.