Semarang, Gatra.com – Hibah untuk sektor pertanian di Jawa Tengah perlu mendapat perhatian oleh pemerintah. Sebab langkah ini bisa memperkuat ketahanan hingga kemandirian pangan.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng H Sukirman mengatakan kebutuhan pangan menjadi hal yang tak terelakkan selama manusia hidup. Karenanya, keberadaannya juga harus mendapat perhatian.
“Karena itu ke depan, hibah seperti alat mesin pertanian, irigasi, bibit, pupuk organik, alat pasca panen, dan pengolahan hasil panen tak boleh diabaikan,” ujarnya, Selasa (10/5).
Sukirman mengakui, saat ini pemerintah masih melakukan banyak pertimbangan dalam alokasi anggaran. Sebab hal ini berkaitan dengan masa pandemi Covid-19. “Nanti kalau sudah reda, bahkan sudah menjadi endemi, tentu anggaran yang disusun harus benar-benar untuk recovery, termasuk soal pertanian ini,” sebutnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, DPRD sudah berupaya untuk mengusahakan bantuan kepada masyarakat semaksimal mungkin. “Ke depannya, DPRD selaku wakil dari rakyat akan menyampaikan untuk lebih memperhatikan sektor pertanian guna kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Apalagi, kata Sukirman, sejauh ini masyarakat Jawa Tengah juga mayoritas berprofesi sebagai petani. Dengan berbagai bantuan yang terkait dengan sektor tersebut, tentu berbagai komoditas yang dihasilkan akan semakin meningkat.
“Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam provinsi. Namun juga di luar provinsi, bahkan jika benar-benar layak maka komoditas pertanian yang ada bisa ekspor,” terang Sekretaris DPW PKB Jateng ini.
Selain itu, katanya, pemerintah juga diminta tidak hanya fokus pada pembangunan atau perbaikan jalan, dalam program infrastruktur. Keberadaan tanggul-tanggul di kawasan daerah aliran sungai (DAS) juga perlu menjadi perhatian.
“Sebab keberadaan tanggul di sekitar aliran sungai ini, bisa menjadi salah satu pelindung warga, atas ancaman banjir dari berbagai sungai yang ada tersebut, termasuk di bidang pertanian,” tandasnya.(ADV/Anf)