Yogyakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 mengubah metode belajar siswa yang menekankan pembelajaran daring. Namun sebagai makhluk sosial ternyata pembelajaran jarak jauh itu tidak cukup. Siswa tetap membutuhkan interaksi langsung dengan teman dan motivasi dari guru.
Untuk itu, penggabungan metode belajar daring dan luring dianggap metode untuk siswa. Metode ini pun menjadi pilihan lembaga bimbingan belajar (bimbel). Hal ini mengemuka dalam jumpa pers 'New Primagama powered by Zenius' di Yogyakarta, Jumat (20/5).
"Kelebihan bimbingan belajar secara offline bisa ketemu teman dan guru secara langsung. Jadwalnya juga jelas. Sedangkan kelebihan belajar online bisa diakses kapan saja dan materinya banyak. Namun selama pandemi belajar online saja tidak cukup. Ini penting untuk menggabungkan dua metode ini," ujar Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.
Sabda menjelaskan, Zenius merupakan lembaga bimbingan belajar berbasis pengajaran online yang berdiri pada 2004. Layanan bimbingan belajar Zenius mencakup pendidikan SD-SMA hingga untuk kalangan profesional.
Awal tahun ini, Zenius mengakuisisi Primagama, lembaga bimbingan belajar yang telah berusia 40 tahun, hingga kini berkembang memiliki 300 outlet belajar di 21 kota dengan 14 ribu peserta.
Sabda menyatakan, penggabungan dua metode itu melahirkan sistem belajar yang dikembangkan New Primagama yakni Hybrid Learning dengan model dua guru.
"Satu guru terbaik di tingkat nasional akan mengajar secara online untuk semua siswa, tapi juga ada guru pendamping di tiap kelas yang akan memberi motivasi," kata Sabda.
Sabda yakin metode ini akan menghasilkan capaian terbaik untuk siswa. "Anak-anak jadi tidak bimbang dengan cara belajar karena juga berada di satu lembaga, sehingga pembelajaran jadi selaras dan efektif," imbuhnya.
Online Merge Offline Chief Business Unit Zenius, Eko Bramantyo, menambahkan kolaborasi Zenius-Primagama akan menjadi kombinasi menarik karena mempertemukan lintas generasi.
"Hybrid learning hadir di saat yang tepat di masa pandemi ini. Tutor online dengan kemampun terbaiknya akan didukung tentor di tiap lokasi yang menjadi booster bagi siswa," tuturnya.
Dalam Hybrid Learning dengan dua guru ala New Primagama itu, tentor atau guru di lokasi akan membuka dan menjelaskan konteks pembejalaran, lalu tutor secara online akan memulai pelajaran hingga memimpin diskusi.
"Tentor kemudian akan membantu siswa bertanya dan memotivasi siswa. Interaksi juga berlangsung secara realtime. Kalau hanya melihat pembelajaran dari rekaman video itu kayak nonton film, bisa ngantuk. Siswa rindu interaksi langsung ini selama pandemi," katanya.