Home Sumbagsel Dua Periode Jabat Plt Bupati Muba, Beni Analogikan Dirinya Pencuci Piring

Dua Periode Jabat Plt Bupati Muba, Beni Analogikan Dirinya Pencuci Piring

Sekayu, Gatra.com - Jelang dua hari lagi berakhirnya masa jabatannya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, Beni Hernedi, mengungkapkan kesan dan pengalaman selama 10 tahun terakhir menjabat Plt untuk dua bupati yang berbeda.

Sebagaimana diketahui pria kelahiran 5 Desember 1976 ini akan mengakhiri masa jabatannya pada 22 Mei 2022 mendatang. Sesuai amanat konstitusi yang akan menggelar pemilu serentak tahun 2024 nanti, jabatan kepala daerah di Muba akan diisi oleh Penjabat Sementara (PJS) bupati yang ditunjuk oleh gubernur.

"Saya ini terdesain selama 10 tahun sebagai wakil bupati dengan kewenangannya membantu bupati. Saya menjadi Plt atas sebuah kondisi yang bermasalah. Kalau ditanya kesannya seperti apa, bisa dibayangkan di tengah situasi kita memimpin daerah dengan kewenangan bupati tapi kondisi ada masalah di daerahnya," ujarnya.

Beni mengaku, tuntutan masyarakat jauh lebih besar terhadap daerah yang lagi bermasalah. Pasca OTT KPK, banyak pihak yang tampil menyuarakan aspirasinya atau kepedulian kepada Muba.

"Saya membuka diri untuk semua orang baik tokoh masyarakat, elit politik, kiai, ormas atau LSM. Terutama keluarga juga berperan penting karena memberi support dan terkadang mereka harus berkorban waktu. Mereka adalah orang-orang yang berpengaruh dalam karier saya selama menjabat kepala daerah," ungkapnya.

Menurutnya, pengalaman dua kali menjadi Plt dan wakil bupati memberi kesan. Ia menganalogikan dirinya sebagai pencuci piring yang tak ingin memecahkan piring saat bekerja.

"Jangan menambah masalah baru. Tentu masih ada yang baik sepeninggal bupati. Semua itu harus diperbaiki dan dilanjutkan. Menyiapkan sistem yang lebih kuat dan memastikan perilaku sebelumnya tidak terulang lagi," terangnya.

Sebelum mengakhiri masa jabatan, Beni masih diberi mandat untuk menyusun rencana tiga tahun ke depan yang akan dipegang oleh PJS bupati. Hal itu kata Beni sudah jadi ketentuan agar transisi pemerintahan yang dipegang PJS bisa berjalan dengan baik.

"Ada dua hal pokok tujuan utama setelah kami buat untuk rencana ke depan, yakni memperkuat ekonomi. Tentunya pasca pandemi. Lalu yang kedua fokus peningkatan SDM dan pelayanan publik," jelasnya.

Dengan berakhirnya masa jabatannya, Beni mengaku akan tetap berkarier di dunia politik terutama dalam misi sosial dan kemanusiaan.

"Saya kira dunia akan tetap berlanjut, jadi bupati maupun tidak itu hanya soal posisi jabatan, porsi, dan kewenangan. Saya akan tetap beraktivitas di dunia politik, apalagi saya Ketua PDI Perjuangan Muba," ujarnya.

Ketua PMI ini juga bakal fokus mengurusi aksi sosial dan kemanusiaan. Selain itu ada tugas sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia untuk wilayah di Muba, termasuk menjadi pembina dan pengasuh beberapa ponpes.

"Saya berharap PJS Bupati nanti bisa melanjutkan pembangunan dan pemerintahan Muba sesuai rencana yang telah disusun. Ia juga harus cepat beradaptasi, karena jadi bupati itu memiliki kompleksitas kepemimpinan. Harus cepat memahami permasalahan yang ada, bagaimana mengoordinasikan semua pemangku kepentingan untuk mencapai visi dan misi pembangunan," pesannya.

Beni mengutarakan rasa terima kasih atas dukungan kepadanya selama masa kepemimpinan. Beni tak lupa meminta maaf kepada masyarakat jika masih banyak kekurangan.

"Saya secara pribadi telah menunaikan kewajiban yang harus diselesaikan. Saya sangat mencintai kabupaten ini. Lahir dan besar di kabupaten ini. Kalau bisa sampai akhir hayat akan terus berada di Kabupaten Muba. Saya bukan orang yang sempurna, tapi saya sudah berusaha maksimal untuk menjalankan amanah demi kebaikan dan kemajuan bagi Kabupaten Muba," pungkas Beni.

1668