Kendal, Gatra.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Singapura Lawrence Wong membantah jika pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) jika pembangunan KIK yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada 2016 silam terkesan melambat. Bantahan ini disampaikan untuk menjawab salah satu pertanyaan dari wartawan dalam konferensi pers di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Kamis (19/5).
Lawrence Wong mengungkapkan bahwa, telah terjadi pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun.
Diinformasikan, kunjungan Menkeu Singapura kali ini ke Kabupaten Kendal dilakukan untuk menindaklanjuti perjanjian kemitraan penyediaan pelatihan dan penempatan tenaga terampil di KIK.
Dia mengatakan, sebelum bertemu Bupati Kendal Dico M Ganinduto, dirinya telah berkunjung ke KIK, dan merasa sangat senang melihat kemajuan luar biasa yang telah dibuat dalam waktu yang sangat singkat.
"KIK ini memiliki banyak hal untuk menarik orang berinvestasi dan berkomitmen melakukan bisnis di industrial park," kata Lawrence Wong.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa, perusahaan di KIK Kendal telah menciptakan banyak pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Kendal. Pihaknya mengaku senang melihat KIK yang berjalan dengan baik, sehingga saat ini berencana untuk memperluas fase 2, dan pembangunan infrastruktur tambahan yang dapat mendukung KIK. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan dan memajukan Kendal dan Jawa Tengah secara lebih luas.
"Kami menghargai kemitraan antara Singapura dengan Jawa Tengah dan Kendal, tentunya Indonesia pada umumnya, dan kami berharap dapat terus memperkuat hubungan ini untuk tahun-tahun mendatang, dan melakukan lebi banyak lagi kerjasama," harapanya.
Dalam kesempatan itu ia mengatakan, bahwa sengaja lebih awal mengunjungi Indonesia, karena Indonesia merupakan mitra penting bagi Singapura.
"Kami memiliki ikatan yang dekat dan panjang selama bertahun-tahun dan bahkan selama dua tahun terakhir saat pandemi virus Covid-19. Kami terus mempertahankan hubungan yang sangat baik antara kedua belah pihak, dan terus saling memperkuat saat melawan virus Covid-19," tutur Menteri Keuangan Singapura.
Pihaknya juga mengungkapkan, bahwa hubungan Singapura dengan Indonesia tidak hanya akrab dengan Batam, Bintan, Karimun, dan Jakarta saja, namun terus memperluas kerja sama dengan bagian lain Indonesia selama bertahun-tahun.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengaku sangat bangga dengan kunjungan yang dilakukan Menkeu Singapura karena Kendal menjadi prioritas utama dalam kunjungan tersebut. Dikatakan, saat ini di KIK telah bergabung sebanyak 75 perusahaan.
"Alhamdulillah, progesnya sangat baik. Dan ini harapannya dapat menambah dan membuka 12.000 lapangan pekerjaan di tahun 2022/2023," kata Dico.
Pihaknya ke depan akan lebih meningkatkan kembali sinergitas antara Pemkab Kendal dengan Pemerintah Singapura. Sinergitas itu tak hanya dibidang industri saja, namun juga di bidang pariwisata.