Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan akan kembali membuka ekspor minyak sawit pada Senin (23/5) mendatang. Pernyataan ini diumumkan melalui kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan pada hari ini, Kamis (19/5).
Menanggapi pernyataan itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan mengatakan bahwa hal ini merupakan bukti ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian yang diharapkan presiden.
“Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Reynaldi melalui pesan singkatnya pada Kamis (19/5).
Menurutnya, harapan Jokowi agar Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng di pasar tradisional terpenuhi, masih belum terealisasi. Begitu pula dengan pasokan yang diharapkan melimpah.
“Faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional,” ujarnya.
IKAPPI menilai, ekspor seharusnya dibuka agar pendapatan negara tetap berjalan. Di sisi lain, kebutuhan dalam negeri juga harus tetap terpenuhi.
Oleh karena itu, Reynaldi meminta kepada kementrian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar. “Jika melimpah di pasar diharapkan harga terus menurun, sampai detik ini harga masih di atas Rp17.000, Rp18.000, bahkan ada yang Rp19.000 per liter,” jelasnya.