Home Ekonomi Pemprov NTT Usulkan Kopi Flores Jadi Minuman Resmi Event G20

Pemprov NTT Usulkan Kopi Flores Jadi Minuman Resmi Event G20

Kupang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk menjadikan Kopi Flores sebagai kopi resmi Event Government (G20) di Bali dan sida Event di Labuan Bajo yang berlangsung pada tanggal 15 hingga 16 Nopember 2022 mendatang.

Usulan Pemerintah Provinsi NTT itu tertuang dalam Surat Gubernur NTTnomorBU:004.1/01/Perindag/2022. Usulan ini menindaklanjuti Surat Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Manggarai yang memohon agar Kopi Indikasi Geografis (IG) Flores-NTT menjadi Kopi resmi G20 yang akan berlangsung

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menegaskan bahwa sebagai bank daerah, pihaknya siap mendukung langkah yang sedang ditempuh oleh Pemerintah Provinsi NTT.

“Kami mendukung langkah yang diambil Gubernur NTT untuk menjadikan kopi Flores sebagai minuman resmi di Event Government (G20) di Bali dan sida Event di Labuan Bajo,” kata Hary Alexander Riwu Kaho ( 18/5)

Kopi Flores-NTT jelas Hary, karena telah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.

“Kopi Flores-NTT dimaksud adalah:Kopi Arabika Flores Bajawa (KAFB), Kopi Arabika Flores Manggarai (KAFM) dan Kopi Robusta Flores Manggarai (KRFM) ," jelas Hary.

Langkah Pemprov NTTini lanjut jelas Hary sangat positif sekali bagi kebangkitan dan kesinambungan ekonomi NTT khususnya pelaku UMKM. Ini tentunya sangat membantu menjadi rantai perputaran ekonomi skala UMKM.

“Langkah mencintai produk sendiri yang ditempuh oleh Gubernur berdampak sangat positif sekali bagi kebangkitan dan kesinambungan ekonomi NTT. Sangat berdampak pada perputaran ekonomi skala UMKM.yang dilakoni UMKM ,” jelas Hry.

Untuk itu dia minta agar pelaku UMKM di Flores harus berbenah mempersiapkan produksi kwalitas kopi untuk Event Government (G20) di Bali dan sida Event di Labuan Bajo ini.

“Kami minta para pelaku UMKM agar mempersiapkan kualitas kopi pilihan yang bagus. Selain itu harus mematok harga yang wajar. Jangan mamatok harga seenaknya tingga karena menumpang even internasional yang besar ini,” kata Hary. 

92