Jakarta, Gatra.com - Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon hakim agung rencananya bakal digelar pada 13 Juni 2022 mendatang. ‘Bola’ kini masih di antara Komisi Yudisial (KY) dan pimpinan DPR.
Alurnya, KY harus memberi surat kepada pimpinan dewan, setelahnya baru akan dibahas di badan musyawarah (bamus). Dari bamus, akan diserahkan dan digodok oleh Komisi III DPR.
“Suratnya sampai sekarang belum masuk (ke Komisi III),” kata Ketua Komisi III DPR, Bambang Wuryanto melalui sambungan telepon kepada Majalah Gatra pada Selasa, (17/5).
Bambang menjelaskan, sesuai waktu tata tertib (tatib) sebulan setelah surat masuk ke Komisi III, mereka wajib mengesahkan atau menolak beberapa nama. Bambang menyebut bisa saja pihaknya menolak keseluruhan nama calon hakim agung tersebut.
“Sebulan itu cukup, karena Komisi III nanti bisa ke Kapolri, cc Kabaintelkam (Kepala Badan Intelijen Keamanan) untuk melakukan tracing,” kata politikus PDI Perjuangan ini.
Bambang tak bisa menjelaskan lebih lanjut terkait kriteria para calon itu dengan alasan belum menerima surat resmi dari KY dan pimpinan DPR. Namun, ia memandang bahwa seorang hakim agung seharusnya punya posisi paling luhur dan telah meninggalkan hal-hal duniawi.
“Segalanya serba agung, orang Jawa bilang itu levelnya di langit saf tujuh. Sudah menjauhi duniawi,” kata dia.
KY telah menyodorkan delapan calon hakim agung untuk mengikuti fit and proper test di DPR. Seleksi ini sudah berjalan selama enam bulan.
“Komisi Yudisial menjaga dan mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata anggota KY sekaligus Ketua Bidang Rekrutmen Hakim Siti Nurdjanah di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Siti mengatakan delapan nama calon tersebut terbagi atas empat kamar, yaitu pidana, perdata, agama, dan tata usaha negara.
Di kamar pidana, ada empat calon, di antaranya Wakil Ketua Pengadilan Surabaya F. Willem Saija, Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bandung Subiharta, Panitera Muda Pidana Khusus Mahkamah Agung (MA) Sudharmawatiningsih, dan Hakim Tinggi Pengawas di Badan Pengawas MA Suradi.
Sementara kamar perdata, hanya ada satu nama calon, yaitu Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak Nani Indrawati. Untuk kamar agama, calon hakim agung yang lolos adalah Ketua Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara Abdul Hakim.
Terakhir, kamar tata usaha negara, terdapat dua nama calon hakim agung yang lolos, yaitu Direktur Keberatan Banding dan Peraturan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Cerah Bangun dan Wakil Ketua II Pengadilan Pajak Bidang Yudisial Triyono Martanto.
Kelulusan para calon hakim agung itu tercantum dalam pengumuman KY Nomor 05/PIM/RH.01.06/05/2022 tentang Kelulusan Seleksi Calon Hakim Agung RI Tahun 2021/2022.