Batang, Gatra.com – Belasan ekor sapi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemkab setempat akan segera melakukan langkah penanganan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peternakan Batang, Syam Manohara mengungkapkan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap peternakan sapi di Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem, Selasa (17/5) mendapati adanya tujuh ekor sapi yang terindikasi mengidap penyakit mulut dan kaki.
Sebelumnya, pemeriksaan juga menemukan enam ekor sapi di Desa Rejosari Barat, Kecamatan Tersono dan Desa Rowobelang Kecamatan Batang terindikasi terjangkit penyakit serupa.
"Sehingga seluruhnya total ada 13 ekor sapi yang terindikasi terjangkit PMK," kata Syam, Rabu (18/5).
Dari jumlah tersebut, kata Syam, enam di antaranya suda dilakukan uji klinis oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil laboratoriumnya baru akan diketahui empat hari ke depan.
"Kami sudah memeriksa dan nanti dari Balai Besar Veteriner akan segera melakukan uji laboratorium untuk mmemastika apakah positif terkena PMK atau tidak,” ujarnya.
Syam menjelaskan, beberapa dari sapi yang diperiksa menunjukkan hipersalivasi atau air liur yang terus mengalir secara menyambung dan muncul lesi atau sejenis sariawan di mulut kendati belum sampai ke permukaan kaki.
“Yang muncul lesinya empat ekor, sedangkan hipersalivasi ketujuh ekor sapi sudah menunjukkan tandanya,” ujar dia.
Menurut Syam, selain menunggu hasil uji laboratorium, pihaknya juga akan menggelar rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan langkah penanganan selanjutnya. "Peternak pun harus menjaga kebersihan kandang dengan rutin menyemprotkan cairan disinfektan dan pemberian vitamin tiap hari," ujarnya.
Dia menambahkan, pada sapi dewasa tingkat kematian karena PMK tidak begitu tinggi. Berbeda jika pada sapi berusia di bawah satu tahun, tingkat kematiannya bisa mencapai 50 persen. “Populasi sapi di Kabupaten Batang mencapai 23 ribu ekor dan yang terindikasi PMK baru 13 ekor,” ucapnya.