Home Regional Gara-gara PMK, Harga Sapi Anjlok

Gara-gara PMK, Harga Sapi Anjlok

Karanganyar, Gatra.com - Geliat penjualan sapi di pasar ternak Karangpandan lesu. Selain penjualan menurun, harganya pun anjlok. Ditengarai, hal itu disebabkan merebaknya penyakit kuku dan mulut (PMK) di sejumlah daerah. 
 
Seorang pedagang sapi di Pasar Karangpandan, Sukimin, mengatakan sapi lokal berbobot 400-an kilogram dari semula Rp25 juta-Rp27 juta, kini turun harga di kisaran Rp23 juta. 
 
"Harganya merosot. Harganya turun dibarengi penjualan yang lesu," katanya kepada Gatra.com, Rabu (18/5). 
 
Di pasar ternak yang hanya buka tiap wage penanggalan jawa itu, ia membawa empat ekor sapi. Barang dagangannya itu belum satupun laku. Selain menawarkannya di pasar hewan, ia juga melayani penjualan di kandangnya. Menurutnya, dagangan di kandangnya juga belum ada yang menengok.
 
"Sejak ada pemberitaan sapi kena PMK, jualan jadi lesu," ujarnya.
 
Ia memastikan sapi-sapi yang dijualnya sehat. Ternaknya berasal dari Karanganyar saja dan bukan dari luar daerah. Sapinya dikembangbiakkan petani lokal.
 
"Kalau mau jualan di sini pun juga harus diperiksa kesehatannya. Jadi sebenarnya aman kalau orang mau beli di pasar hewan Karangpandan," kata pria asal Mojogedang ini. 
 
Pedagang sapi lain asal Jenawi, Sukirman tak bisa memastikan harga sapi kembali normal mendekati Idul Adha.
 
"Yang dilihat itu biasanya bobot hewan. Kalau terlihat sehat dan gemuk, harganya bisa tinggi. Tapi kalau sakit, belum tentu laku," katanya. 
 

Sebelum ditawarkan ke pasar, biasanya para pedagang memastikan dulu kesehatannya. Ternak yang sehat ditentukan asupan nutrisi, kebersihan kandang, dan tambahan vitamin. 
 
"Pembeli sudah pintar-pintar memilih. Enggak mungkin ambil yang sakit. Apalagi isu merebaknya PMK ini," imbuhnya.
 
Kabid Peternakan Dispertan PP Heri Sulistyo memastikan tak ada pasar hewan yang ditutup di Karanganyar. Selain di Karangpandan, pasar hewan terdapat di Gondangrejo dan Jumapolo.
1250