Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyebutkan penyakit mulut dan kuku (PMK) telah terdeteksi di 13 daerah dengan total 48 ekor hewan positif terkena penyakit itu.
“Data ini berdasarkan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng,” katanya di Semarang, Selasa (17/5).
Ke-13 daerah itu antara, Kabupaten Pemalang, Semarang, Kota semarang, Kabupaten Batang, Cilacap, Boyolali, Rembang, Pekalongan,Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, dan klaten
Sementara berdasarkan data Satga Pangan Polda Jateng dari populasi ternak sebanyak 8.286. 534 ekor, suspect PMK sebanyak 385 ekor, positif PMK sebanyak 48 ekor, maya tiga ekor, di potong tujuh ekor
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, lanjut Ganjar akan memberikan bantuan ke daerah-daerah yang terdeteksi PMK, mulai dari pendampingan pada peternak hingga obat-obatan.
“Kita minta semua untuk siaga, tidak perlu panik, karena ya alhamdulillah masih terkendali, tidak boleh lengah,” ujarnya.
Menurut Ganjar, beberapa dokter sudah menyampaikan bahwa PMK bisa diobati. Ada beberapa vitamin, antibiotik yang nanti disuntikan ke hewan dan spray untuk luka di kukunya.
Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, melalui Disnakkeswan Jateng melakukan pendampingan pada para peternak.
“Disnakkeswan Jateng juga menerjunkan tim penyuluh untuk memantau dan menangani PMK,” ujarnya.
Dalam menjalankan kerjanya, tim penyuluh didampingi Polda Jateng akan bersinergi dalam memantau dan menangani penyakit PMK hewan.
“Saya juga sudah bicara dengan Kapolda Jateng, Krimsus PoldaJateng sudah siap untuk menjaga itu. Kita kerja bareng,” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek terkait PMK di wilayah masing-masing.
“Teman-teman bupati ada yang keliling masuk ke pasar hewan, ngecek itu menurut saya cara yang paling bagus,” kata Ganjar.
Terkait potensi kerugian, menurut Ganjar pasti ada, tapi meminta masyarakat tetap tenang selama hewan ternaknya dalam penanganan dokter. “Potensi kerugian kalau hewan kena PMK ya pasti turun berat badannya dan kemudian kalau dijual tak laku,” ujarnya.