Cilacap, Gatra.com – Rob atau banjir pasang air laut dilaporkan melanda sejumlah pantai di pesisir selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah akibat perigee yang bersamaan dengan bulan purnama. Dua di antaranya yakni Pantai Kukup Yogyakarta dan Pantai Jetis, Nusawungu, Cilacap.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendy Krisnawan, mengatakan, dilihat dampaknya, rob kali ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Meski sempat menggenangi warung di pinggir pantai, namun nyaris tidak menimbulkan kerusakan apapun.

“Beberapa sih ada kenaikan air laut, di Pantai Kukup di Yogyakarta, kemudian di Pantai Jetis, air laut menggenang sampai ke warung-warung,” katanya.

Menurut dia, tinggi maksimum air pasang cukup tinggi yakni 2,2 meter, namun gelombang laut selatan cenderung stabil, yakni berkisar tiga meter.

Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana gelombang laut selatan mencapai enam meter. Akibatnya, dampak rob sangat besar dan bersifat merusak.

“Memang dampaknya sih, tidak seekstrem beberapa tahun lalu. Karena memang saat ini fenomena perigee tersebut, tinggi pasang maksimumnya cukup tinggi, hingga mencapai 2,2 meter. Tetapi, ketinggian gelombang air lautnya hanya tiga meter,” ucap dua.

Rendy mengemukakan, meski banjir rob sejauh ini tidak bersifat merusak, namun masyarakat yang beraktivitas di perairan maupun pantai diimbau tetap waspada. Pasalnya, kondisi bisa berubah sewaktu-waktu.

Terlebih beberapa hari terakhir gelombang perairan selatan dan Samudra Hindia mencapai empat meter. Kondisi ini tetap berbahaya untuk nelayan, pengguna transportasi laut, maupun wisatawan.

Diketahui, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya rob di pesisir selatan pada 14-20 Mei 2022. Puncak rob diperkirakan terjadi antara 15-19 Mei 2022, dengan ketinggian air maksimum mencapai 2,2 meter dan diperkirakan terjadi pada pukul 08.00–10.00 WIB.