Batanghari, Gatra.com - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief sekaligus Ketua DPW PPP Provinsi Jambi, kini mulai takut Pilkada 2024 tiada musuh dia bertarung. Ayah empat anak ini sesumbar dalam gelaran halalbihalal bersama milenial Fadhil-Bakhtiar se-Kabupaten Batanghari, di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari, Selasa malam (10/5/2022).
Buktinya sekarang mulai proses secara alami, Fadhil melanjutkan, diantara relawan Fadhil-Bakhtiar ada yang tak mau memilih dia kedepannya. Padahal ia belum tahu maju lagi atau tidak.
"Karena nyawa belum tahu sampai 2024. Sayo kini yang takut 2024 musuhnyo dak ado (musuhnya gak ada). Karena kalau bertanding tidak ado musuh itu tidak seru. Jiwa sayo macam itu pula, mungkin salah jiwa sayo. Tapi jiwa sayo macam itu," ucapnya.
Ia kembali sesumbar jika dirinya selalu ingin memenangkan pertandingan dengan pertandingan yang seru. Menurut dia Pilkada 9 Desember 2020 masuk dalam kriteria 'pertandingan' seru.
"Kemarin berkeringat lah, tapi belum banyak nian (sekali)," katanya disambut tepuk tangan milenial Fadhil-Bakhtiar.
Fahdil minta milenial menyampaikan pesannya terhadap orang-orang yang sakit hati dan cuma berkeluh kesah. Terutama bagi orang-orang merajuk jangan pernah dibujuk.
"Carilah calon kau, Fadhil sudah pesan berlatihlah dari kini supayo pertandingan besok seru," ucapnya.
Membujuk orang-orang dari barisan sakit hati, menurut mantan Sekda Muaro Jambi ini akan sia-sia. Karena apabila orang itu dibujuk, maka yang terjadi hanyalah kecewa dan emosi lagi.
"Habis hari kito membujuk dia. Tapi kalau bini kito merajuk boleh dibujuk atau pacar merajuk boleh dibujuk," ungkap Ketua Asprov PSSI Jambi.
Ia berkata kalau ada kawan-kawan Fadhil-Bakhtiar yang dulu mengatakan berjuang sewaktu Pilkada, lalu merajuk, berarti mereka bukan pejuang.
"Karena ciri-ciri pejuang tidak akan pernah merajuk. Dia akan fight sampai akhir, sampai tujuannya tercapai," ujarnya.
Jika ada kata-kata susah bertemu Bupati harus disyukuri. Malahan sebaliknya kalau gampang bertemu, Fadhil bilang, aneh Bupati itu. Berarti Bupati tersebut tidak pernah kerja.
"Susah bertemu Bupati ya karena Bupati kerja. Sayo tidak pernah lari. Sayo salah satu orang yang tidak akan pernah lari dari kenyataan. Karena kita apabila lari, masalah akan terus datang kepada kita," katanya.
Kalau ada pejabat lari dari kenyataan bakal balak baginya. Menurutnya, jika ada pejabat lari dari kenyataan maka akan kembali lagi kepadanya. Ia mencontohkan bangsa yang besar tidak pernah lagi dari masalah. Fadhil menyebut negara seperti China, Korea, Jepang dan termasuk semua Eropa.
"Semuanya bangsa-bangsa yang punya jiwa tarung tinggi. Dengan alam yang keras, alam yang tidak bersahabat tapi mereka tetap bertahan hidup, jiwa tarungnya tinggi," ucapnya.
"Ingat, hidup itu persaingan. Kompetisi kita antar sesama manusia, bukan dengan Harimau, bukan dengan Gajah, bukan dengan Babi," katanya lagi.
Fadhil melanjutkan, ia ingin milenial harus bisa memfilter informasi, menganalisa informasi yang di dapat agar bisa bertindak lebih baik. Tapi kalau milenial menerima informasi mentah-mentah, tentu itu keliru.
"Bupati memberikan semua direksi, arahan, supervisi kepada jajarannya. Kamu mesti begini, mesti begini, tapi pada pelaksanaannya mungkin tidak full terlaksana," ujarnya.