Home Internasional Ukraina Buka Pengadilan Kejahatan Perang Pertama Terhadap Tentara Rusia

Ukraina Buka Pengadilan Kejahatan Perang Pertama Terhadap Tentara Rusia

Kiev, Gatra.com - Ukraina membuka pengadilan kejahatan perang pertamanya pada hari Jumat, sehubungan dengan invasi Rusia. Pengadilan Ukraina menghadirkan  seorang tentara muda Rusia yang menembak seorang warga sipil Ukraina tua pada hari-hari awal serangan.

Sersan Vadim Shishimarin, 21 tahun, dituduh membunuh seorang pria 62 tahun tak bersenjata yang mengendarai sepeda dan berbicara di telepon di desa Chupakhivka, di wilayah Sumy pada 28 Februari.

Kantor kejaksaan Ukraina mengatakan Shishimarin, seorang komandan unit 32010 divisi tank Kantemirovskaya, telah  diperintahkan untuk membunuh warga sipil sehingga orang itu tidak akan melaporkan kehadiran kelompoknya yang mundur. 

Shishimarin, yang mengaku telah menembak warga sipil dengan senapan AK-74 melalui jendela mobil curian, menghadapi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan melanggar aturan dan perilaku perang.

Themoscowtime melaporkan Jumat (13/5), Dinas Keamanan Ukraina (SBU), yang melakukan penyelidikan atas kasus DAS, mengatakan pernyataan video Shishimarin adalah "salah satu  pengakuan pertama dari penyerang musuh."

Koresponden CNN Melissa Bell membagikan video dari ruang sidang di Kiev yang penuh sesak, yang menunjukkan petugas pengadilan menempatkan Shishimarin di dalam kandang kaca untuk para terdakwa.


Pengadilan Distrik Solomyanskiy Kiev menjadwalkan sidang pertama yang akan dibuka untuk umum pada 18 Mei, sebagaimana dilaporkan outlet berita Ukraina Graty.

Menjawab pertanyaan hakim pada hari Jumat, Shishimarin mengatakan dia adalah penduduk asli wilayah Irkutsk Siberia dan bertugas di divisi tanknya di luar Moskow.
 
Kremlin, yang menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" alih-alih perang, membantah membunuh warga sipil di Ukraina dan mengatakan tidak tahu apa-apa tentang kasus Shishimarin.

Jaksa penuntut umum Ukraina telah  mencatat lebih dari 11.000 kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Rusia selama hampir tiga bulan invasi.

188