Batanghari, Gatra.com - Pasangan Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar sukses "membantai" politik dinasti di Kabupaten Batanghari usai memenangkan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 lalu.
Fadhil-Bakhtiar diusung tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem sewaktu bertarung melawan dua pasangan rivalnya.
Dalam sambutannya pada gelaran halalbihalal bersama milenial Fadhil-Bakhtiar se-Kabupaten Batanghari di Serambi Rumah Dinas Bupati, Fadhil Arief berujar tak akan mengubah gayanya.
"Sayo tidak mungkin mengubah gaya sayo, karena manusia setelah umurnya 40 lewat akan sulit merubah gayanya. Sayo akan tetap mendidik adik-adik (milenial) lebih keras, tidak akan lembek, karena sayo melalui proses itu," kata lelaki 46 tahun itu bersemangat.
Ia mengaku kerap mengingatkan kepada pada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar membaca biografi orang-orang sukses. Menurutnya, sebanyak 95% orang sukses berasal dari orang tidak berada.
"Kalau ada 1.000 orang kaya, orang sukses, pejabat hebat, 95% adalah orang susah. Apakah itu didapatkan dengan mudah? Ternyata tidak, perlu perjuangan," ucapnya.
Ia mengakui, tidak semua milenial Fadhil-Bakhtiar nantinya akan sukses, lantaran akan ada seleksi alam yang membuat apkir. Namun ia berharap hanya 5% dari keseluruhan milenial Fadhil-Bakhtiar yang apkir.
"Jangan apkirnya 95% dan 5% berhasil. Ini proses alami. Tinggal lagi kita, apakah bagian dari sukses atau bagian dari yang apkir," ujarnya.
Selaku pejabat pembina kepegawaian, Fadhil lagi-lagi selalu mengingatkan pegawai tak ngoceh-ngoceh terhadap pimpinan. Efek buruknya pegawai ngoceh setiap hari kata dia, pasti tidak ada pekerjaan yang dibuat.
"Saya punya impian bagaimana adik-adik yang hadir malam ini jauh lebih hebat dari saya. Karena salah satu kepuasan jadi pemimpin apabila pemimpin itu punya jiwa negarawan, dia akan menghasilkan orang hebat dari dirinya," ucapnya.
"Makanya sangat jelas sewaktu berjuang dulu kita akan bantai politik dinasti. Karena politik dinasti akan membuat akses, ruang, dan kesempatan bagi orang lain menjadi hebat tertutup," katanya.
Fadhil tegas menyampaikan tidak akan membuat politik dinasti. Ia sudah berkomitmen sewaktu dipilih masyarakat dan menjabat Bupati Batanghari dalam rangka untuk memutus mata rantai dinasti di Kabupaten Batanghari.
"Istri saya ini mau nyaleg apa saja dapat, mau nyaleg DPR RI, nyaleg provinsi dapat, nyaleg kabupaten dapat, tapi sudah komitmen saya. Saya diizinkan Allah untuk jadi Bupati Batanghari dalam rangka untuk memutus mata rantai dinasti," tegasnya.