Jakarta, Gatra.com - Dalam upaya untuk mendorong ekspor produk dalam negeri, Bea Cukai bersinergi dengan berbagai instansi dan lembaga membangun pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, pada Jumat (13/05) mengatakan pihaknya menyadari bahwa UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Atas hal tersebut, Bea Cukai pun bersinergi dengan berbagai instansi dan lembaga untuk mendukung UMKM mengekspor produknya. Sinergi ini sekaligus menjalankan arahan presiden untuk melaksanakan penyederhanaan regulasi dan birokrasi antarinstansi.
Perwujudan sinergi tersebut dilaksanakan beberapa kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Bea Cukai Atambua, Bea Cukai Surakarta, dan Bea Cukai Denpasar.
Di Atambua, Bea Cukai menggelar diskusi dengan Kedutaan Besar Republlik Indonesia di Timor Leste dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Distrik Bobonaro membahas peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di perbatasan untuk mendorong ekonomi kedua negara.
"Seperti yang diketahui Timor Leste merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia sehingga banyak aktivitas ekonomi dilakukan antara kedua negara pada setiap harinya. Bea Cukai selalu berkomitmen untuk memfasilitasi perdagangan dengan memberikan pelayanan yang prima. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste banyak proses bisnis yang dilakukan melalui Atambua. Sehingga hal tersebut menjadi kesempatan baik bagi perkembangan ekonomi, pariwisata, dan lain sebagainya," ujar Hatta.
Diskusi juga digelar Bea Cukai Surakarta bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan perwakilan Diaspora Indonesia di Turki membahas potensi ekspor produk UMKM Solo Raya ke Eropa. Diskusi dan kerja sama ekspor ini dilaksanakan berdasarkan fakta bahwa produk lokal Indonesia memiliki potensi pasar yang luar biasa di Turki.
“Turki itu merupakan gerbang masuk Benua Eropa melalui darat dari Benua Asia, oleh karena itu Turki menjadi hub perdagangan produk-produk dari Asia menuju Eropa, sehingga apabila produk Indonesia dipasarkan melalui Turki, bukan tidak mungkin akan dapat dipasarkan ke negara Eropa lainnya” ungkap Hatta.
Wilayah Surakarta pun diyakini memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi penghasil produk yang siap diekspor. Karena menurutnya selain sebagai Kota Budaya, Surakarta juga merupakan wilayah industri dan perdagangan yang cukup strategis karena memiliki akses dan infrastruktur yang mendukung.
"Berdasarkan hasil asistensi ekspor Bea Cukai Surakarta terhadap UMKM di wilayah Solo Raya, diketahui banyak pelaku usaha yang memiliki minat untuk memperluas pasarnya ke kancah internasional bahkan sudah ada beberapa UMKM yang melakukan ekspor. Untuk itu, Bea Cukai dan LPEI yang tergabung dalam Rumah Ekspor Solo siap mendukung para pelaku usaha UMKM untuk memasarkan produknya ke Turki. Kami berharap rencana meningkatkan ekspor produk dalam negeri tersebut dapat segera terealisasikan," tambahnya.
Harapan peningkatan ekspor produk dalam negeri juga disampaikan Bea Cukai Denpasar dalam acara Sosialisasi Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Dagang Melalui Pameran Dagang dan Misi Dagang Bagi Produk Ekspor Unggulan Kota Denpasar pada tanggal 10 Mei 2022 lalu. Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Bea Cukai siap mendampingi ekspor dan memberikan fasilitas kepabeanan kepada UMKM di Denpasar.
"Kami terus berupaya mendukung UMKM untuk naik kelas melalui pasar ekspor dengan memberikan asistensi dan pendampingan terkait ekspor yang dilakukan bersama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun nonpemerintah," pungkas Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI