Home Internasional Pemimpin Luhansk Kembali Tegaskan Keinginan Bergabung Jadi Wilayah Rusia

Pemimpin Luhansk Kembali Tegaskan Keinginan Bergabung Jadi Wilayah Rusia

Luhansk, Gatra.com - Pemimpin Republik Rakyat Luhansk (LPR), Leonid Pasechnik menyatakan sebagian besar penduduk LPR menginginkan integrasi wilayah itu dengan Rusia.

"Delapan tahun lalu, orang-orang di wilayah Lugansk membuat pilihan mereka: serentak, mereka mengadakan referendum, memilih kebebasan, kemerdekaan dan kedaulatan wilayah, mengatakan "tidak" kepada oligarki kriminal dan nasionalis yang secara ilegal berkuasa di Kyiv." ujar Pasechnik dalam pidatonya saat Hari Perayaan Republik Luhansk dilansir dari RIA Novosti, Kamis (12/05).

"Keputusan untuk memproklamasikan Republik Rakyat Lugansk didukung oleh sebagian besar warga. Inilah bagaimana sejarah negara muda ini dimulai yang pada akhirnya memilih satu-satunya jalan yang benar, yakni integrasi dengan Rusia," tambahnya.

Menurutnya, selama ini, penduduk Republik Luhansk telah melewati banyak cobaan seperti berperang melawan blokade Ukraina, menghidupkan kembali ekonomi, menyembuhkan luka perang dan memulihkan segala sesuatu yang dihancurkan Ukraina.

"Tahun ini kami merayakan Hari Republik untuk pertama kalinya dengan ribuan rekan-rekan senegara yang telah terbebas dari penindasan dan pendudukan Nazi Kyiv. Dengan menyatukan karakter Donbass yang kuat dan tak tergoyahkan, kerja keras, potensi kreatif dan profesional yang besar, saya yakin bahwa bersama-sama kita akan mengatasi semua cobaan dan memberikan kehidupan yang layak dan stabil bagi anak-anak kita dan semua generasi mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin memberi ucapan selamat kepada Leonid Pasechnik pada Hari Republik Rakyat Lugansk dan mencatat bahwa kedua belah pihak akan bersama-sama mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah tersebut.

“Warga LPR merayakan hari libur nasional mereka dalam kondisi sulit, mempertahankan tanah air mereka dengan senjata di tangan mereka. Saya yakin dengan upaya bersama kita akan mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah republik. Selain itu, perjanjian persahabatan, kerjasama dua belah pihak yang ditandatangani pada 21 Februari akan berperan sebagai dasar yang dapat diandalkan untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan sekutu antara negara kita," ujar Putin.

4767