Home Gaya Hidup Limbah Bumbu Dapur Dicampur Kencing Ternak Ampuh Gantikan Pupuk Urea

Limbah Bumbu Dapur Dicampur Kencing Ternak Ampuh Gantikan Pupuk Urea

Karanganyar, Gatra.com- Urine ternak dengan empon-empon (bumbu dapur) diramu dengan komposisi tepat menjadi pupuk organik. Ramuan itu terbukti mampu menggantikan urea dalam menyuplai nutrisi tanaman.

Bahan-bahan tersebut diramu petani wilayah Jatisuko, Kecamatan Jatipuro Karanganyar Jateng. Bahan bakunya tersedia melimpah dan mudah didapat. Prosesnya pun sederhana. Selain biaya produksi murah, penggunaan pupuk organik tersebut juga ampuh membasmi hama pertanian.

Kepala Desa (Kades) Jatisuko, Sugeng Riyanto mengatakan ada belasan petani yang masuk dalam Kelompok Tani Manunggal Desa sudah beralih ke pupuk organik. Penggunaan pupuk organik tersebut kini tengah dikembangkan ke petani lain.

"Kelompok Tani Manunggal Desa yang sudah menggunakan pupuk organik 100 persen. Enggak lagi pakai kimia (sintetis, red.). Hasilnya sangat memuaskan dibanding menggunakan pupuk kimia atau pabrikan," kata dia, Rabu (11/5).

Pupuk ramuan tersebut berbentuk cair hasil fermentasi bahan organik. Ramuannya juga ditambah buah-buahan serta sayur busuk. Cairan fermentasi diguyur ke tanah ladang saat hendak bercocok tanam serta disemprotkan ke tanaman untuk menghabisi hama.

Pembuatan pupuk cair organik dimulai sejak akhir 2020 lalu. Para anggota Kelompok Tani Manunggal Desa Jatisuko telah tujuh kali masa tanam menggunakan pupuk cair organik tersebut. Rata-rata anggota kelompok tani memiliki luasan lahan persawahan sekitar 3.000 meter persegi hingga 5.000 meter persegi.

"Bahan-bahan fermentasi ada di sekitar. Pisang, pelepah, rebung bambu, abu gosok dan sebagainya," katanya.

Anggota Kelompok Tani Manunggal Desa Jatisuko, Yanto (56) mengatakan ada bahan pembuatan pupuk organik yang harus dibeli. Seperti bawang merah dan tetes tebu.

Yanto mengaku beralih ke pupuk organik lebih menghemat ongkos bercocok tanam. Pemakaian pupuk organik juga menyiasati sulitnya memperoleh pupuk kimia subsidi pemerintah. Kalaupun ada barangnya, harga pupuk kimia nom subsidi juga mahal.

"Saya bisa ngirit Rp600.000-an sekali tanam untuk lahan 1.000 meter memakai pupuk cair organik," katanya.

Selain ngirit biaya produksi, dia mengatakan hasil panen yang didapat jauh lebih baik dan sehat untuk dikonsumsi. Tanaman padi miliknya juga aman dari serangan hama seperti tikus, keong dan lainnya yang selama ini menjadi musuh para petani.

"Di awal beralih dari pupuk kimia ke organik memang tidak mudah. Dulu hasil panen jeblok 50 persen. Tapi sekarang alhamdulillah baik sekali," katanya.

1191