Batanghari, Gatra.com - Muhammad Fadhil Arief beserta istri menggelar halalbihalal bersama puluhan milenial Fadhil-Bakhtiar (FB), Selasa malam (10/5) di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari.
Halalbihalal Bupati Fadhil Arief bersama masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Pemenangan dan lainnya telah terlaksana sejak tanggal 2 sampai dengan 12 Mei 2022.
"Usai menang Pilkada, kita temukan begitu banyak orang menyebut kata-kata perubahan tapi tidak siap berubah. Baik orang tua, orang muda, setengah tua dan setengah muda," katanya dalam sambutan.
Fahdil berujar kelompok-kelompok ini ingin kembali ke gaya lama. Tahun 60an, kata dia ada namanya generasi Baby Boomers. Begitu banyak bayi lahir di tahun itu sampai awal tahun 70an.
"Tahun 70an pada zaman saya namanya generasi X. Tahun 80an sampai 1997 namanya generasi milenial. Tahun 1997 sampai kini generasi Z namanya," ujarnya.
Menurut mantan Sekda Muaro Jambi ini, setiap generasi punya tantangan berbeda-beda, setiap generasi harus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Kita coba rancang bagaimana anak-anak muda terlibat di pemerintahan daerah supaya mereka menunjukkan eksistensinya. Mereka bisa bermanfaat bagi orang lain," ucapnya.
Pemkab Batanghari melalui Dinas Kominfo telah membuat Tim Diseminasi Informasi Pemerintah (TDIP) dengan konsep kerja. Tapi TDIP tidak dijalankan karena tidak siap dengan perubahan.
"Kita ingin mereka berkarya disitu dengan tidak meninggalkan kegiatan harinya. Karena mereka tak terikat dengan baju dinas, tidak terikat dengan absen kantor, tapi mereka punya produk dengan hasil kerjanya," katanya.
"Mereka masih tetap berkebun. Kalau dia punya mobil, masih bisa jadi sopir grab tapi dengan hasil karyanya. Tapi mereka tidak siap, makanya kita bubarkan TDIP ini," ujarnya.
Pemkab Batanghari kini masih coba melanjutkan bekas petugas-petugas TDIP menjadi motivator di setiap Desa dan Kecamatan.
"Ternyata kerjanya juga belum menjanjikan adik-adik semua," katanya.
Fadhil tegas bilang kepemimpinan kini sudah banyak berubah dari kepemimpinan sebelumnya. Bagaimana pemimpin bisa bercakap-cakap dengan pegawai honor, bagaimana pemimpin bisa bercakap-cakap dengan tukang sapu.
Zaman sekarang orang sudah main media sosial (medsos) guna mencari angle terbaik, mencari hal-hal menarik bagi orang. Apabila Bupati becakap dengan tukang sapu, itu merupakan hal baik, apabila Bupati becakap dengan pegawai honor, itu hal baik.
"Karena pemimpin sebelumnya tidak pernah bisa melakukan itu. Bupati cuma dikelilingi Kepala Dinas, tidak bisa pegawai kecil becakap dengan Bupati," ujarnya.
"Bisa saya simpulkan milenial Fadhil-Bakhtiar tak update dengan zaman. Tapi ini harus saya ubah karena tanggung jawab saya sebagai Bupati harus mempersiapkan adik-adik semua sebagai generasi estafet kepemimpinan Kabupaten Batanghari," ucapnya.
Apabila generasi ini gagal, kata Fadhil, maka Batanghari tidak akan bisa menjadi Kabupaten yang bisa maju dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jambi.
"Ini saya sekedar mengingatkan saja. Adik-adik harus bisa beradaptasi dengan zaman kalau tak mau ketinggalan zaman, apalagi kemakan zaman. Karena sudah zamannya kita harus seperti itu," katanya.
"Tapi adik-adik masih kepingin tujuan konvensional, duduk-duduk di kantor, pakai baju dinas. Kita ingin rancang punya manfaat lebih dan punya penghasilan lebih," ujarnya.