Banjarmasin, Gatra.com- Jika air laut pasang atau rob, beberapa ruas jalan dan bangunan di lingkungan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Jalan Brigjen Hasan Basri Kayutangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terendam.

Rektor ULM, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc kepada Gatra.com mengungkapkan, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, ketinggian air rob terus meningkat dan di tahun 2021 disebutnya makin parah.

"Apabila bulan purnama, ketinggian air laut makin parah. Meskipun tidak ada hujan, jalan dan sebagian bangunan di lingkungan kampus jadi terendam," ujar Sutarto kepada Gatra.com, Rabu (11/5).

Jika hal ini terus dibiarkan, beber Sutarto, maka dalam waktu 10 tahun lagi, semua bangunan di lantai satu akan terendam. "Kita khawatir kalau tidak ada upaya yang dilakukan, lama - lama kampus kita terendam air semuanya," ucapnya lirih.

Sutarto menyebut, masalah ini sudah dibicarakan secara internal di universitas negeri tertua di tanah Borneo itu menyusul musibah banjir besar yang terjadi pertengahan bulan Januari 2021 lalu.

"Kita pikirkan kedepnnya seperti apa, bertahan disini atau relokasi ke Kota Banjarbaru dan dapat dukungan dari Pemprov seiring ibu kota provinsi pindah dengan menyiapkan lokasi. Saatnya menyiapkan kampus baru, ini yang ideal," cetusnya.

Namun, lanjut Sutarto, untuk merelokasi bukan perkara mudah karena diperlukan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, pihaknya terus memikirkan jalan yang terbaik untuk bisa mengatasi, misalnya dengan melakukan rekonstruksi bangunan.

"Kalau pindah semuanya ke Banjarbaru maka sangat mahal biayanya. Apalagi bangunan lebih banyak di Banjarmasin. Belum lagi untuk mencari lahannya yang sulit. Kita duduk bersama dengan pengambil kebijakan, saya selalu membantu memikirkan dan tanggungjawabnya pada rektor yang akan datang," ujar Sutarto yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor ULM pada September 2022.