Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global.

Dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia memiliki komitmen pengendalian perubahan iklim berupa target pengurangan emisi karbon. Hal ini tercantum dalam perjanjian Paris (Paris Agreement).

"Kita komit untuk menurunkan 29% (emisi karbon) di tahun 2030 dengan upaya sendiri, dan 41% dengan bantuan internasional," katanya dalam sebuah webinar yang membahas ekonomi hijau pada Rabu (11/5).

Menurutnya, jika target ini tidak tercapai, maka PDB Indonesia akan turun sekitar 10%. Pasalnya, Asia Tenggara merupakan salah satu daerah atau regional dengan risiko perubahan iklim yang cukup tinggi.

"Climate economic index, itu juga menunjukkan bahwa Indonesia sangat rentan, terutama memasuki musim kemarau nanti. Risiko kebakaran hutan kembali mengintip, perlu kita waspadai," jelasnya.

Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut bahwa ekonomi hijau menjadi salah satu agenda dalam Presidensi G20 Indonesia. Hal ini merupakan sebuah bentuk manifestasi komitmen Indonesia dalam menangani perubahan iklim.

"Bapak Presiden Joko Widodo dalam sidang umum ke-76 dan KTT G20 di Roma menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk mewujudkan ekonomi hijau," tegasnya.