Batang, Gatra.com - Bupati Batang, Jawa Tengah, Wijahi berjanji akan memperjuangkan ribuan guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penjaga sekolah untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Tadi ada harapan PGRI yang disampaikan kepada saya, yakni kepastian guru non ASN menjadi status PPPK. Insya Allah sudah saya tandatangani dan tinggal diserahkan Surat Keputusan (SK) untuk rekruitmen tahun 2021,” kata Wihaji saat menghadiri Halabihalal PGRI Batang di Lapangan Sepak Bola M Sarengat, Selasa (10/5).
Wihaji mengatakan, sebanyak 239 guru non ASN akan menerima SK PPPK melalui rekrutmen pada 2021. Jumlah terdiri formasi guru sekolah dasar sebanyak 200 orang, guru olahraga delapan orang, dan guru sekolah menengah pertama 31 orang.
“Untuk penambahan PPPK tahun 2022, Insya Allah kita rencanakan sebanyak 810 orang untuk formasi guru dan tenaga teknis lainnya,” ungkapnya.
Menurut Wihaji, sisa guru non ASN yang belum menjadi PPPK akan diselesaikan bupati, selanjutnya sesuai harapan dari PGRI untuk meningkatkan taraf kesejahteraan para guru. Selain guru, di juga menyatakan akan memperjuangkan penjaga sekolah masuk dalam rekruitmen PPPK pada tahun depan.
“Penjaga sekolah juga memberikan supporting terhadap pendidikan. Karena masuk dalam bagian tenaga pendidikan,” ujarnya.
Ketua PGRI Kabupaten Batang Arief Rohman menyebutkan jumla total guru non ASN di Kabupaten Batang mencapai 2.600 orang. “Kita sudah usulkan guru non ASN menjadi PPPK sebanyak 239 orang untuk tahun 2021. Tahun ini kita usulkan 810 orang,” ujarnya.
Arif juga berjanji akan memperjuangkan pengangkatan sisa guru non ASN yang belum diusulkan untuk menjadi PPPK dan juga penjaga sekolah non ASN yang jumlahnya sekitar 700 orang.
“Sisa guru non ASN, Insya Allah kita selesaikan menjadi PPPK di tahun 2023. Karena dari Kementerian Pendidikan membuka kuota satu juta untuk formasi guru yang di dalamnya juga ada tenaga teknis lainnya seperti penjaga sekolah,” jelasnya.