Jambi,Gatra.com- Komisi IV DPRD Kota Jambi turun meninjau SDN 164 yang terbakar di kawasan Jambi Timur Kota Jambi. Di pimpin oleh Ketua Komisi IV, H. Jefrizen yang di dampingi Anggota Komisi IV lainnya M. Zayadi, Jasrul dan H. Muslim ini melihat setiap ruangan yang terbakar.
Sebelumnya kebakaran hebat yang terjadi di sekolah ini menghanguskan bangunan sekolah dan dua rumah. Akibatnya saat ini 85 orang siswa terpaksa belajar sementara di SDN 190 lokasi terdekat dari lokasi kebakaran.
"Mendapat informasi ada kebakaran SD ini, hari pertama masuk kita tinjau langsung ke lokasi dan mencari informasi terkait asal muasal kejadian," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, H. Jefrizen kepada Gatra.com, Senin (9/5).
Jefri menjelaskan, di samping itu sudah ada solusi yang diambil Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah untuk siswa di pindahkan sementara di sekolah terdekat SDN 190. "Artinya walaupun terjadi kebakaran ada solusi yang di lakukan sudah bagus.
Menurut Jefri, saat ini tinggal lagi bagaimana dewan memikirkan solusi karena sekolah merupakan tempat mendidik anak bangsa. " Kita akan mengusahakan, setelah terjadi kebakaran ini akan sekolah ini untuk di bangun secepatnya.
Jefri menambahkan, bila ada ijazah siswa yang turut terbakar akan di buat surat keterangan dari Dinas Pendidikan. "Itu bisa mungkin di buat surat keterangan dari Diknas, bahwa benar ijazah itu terbakar, tentu di Diknas Kota ada arsipnya," ucapnya.
Di tempat sama, Kepala SDN 164 Mameinaton Sarah mengatakan bangunan sekolah sebelum terbakar pernah mendapatkan rehab setelah lantai bangunan roboh. "Dulu bangunan sekolah ini sudah pernah roboh, tapi sudah di rehab ringan, jumlah siswa kita di sini berjumlah 85 orang," katanya.
Sarah melanjutkan, semua siswa saat ini sudah di pindahkan sementara ke SDN 190 sekolah yang terdekat dari lokasi untuk tetap melanjutkan proses KBM.
"Walau situasi seperti ini siswa kita harus tetap belajar, pak Wawako, Dinas Pendidikan dan Komisi IV DPRD Kota juga sudah turun," ujarnya.
Sarah berharap agar secepatnya keadaan pulih agar siswa dapat belajar sebagaimana biasanya. "Saat ini semuanya tergantung Pemerintah, kami hanya bisa menunggu. Namun harapan kami, mudah-mudahan secepatnya anak-anak kita bisa belajar lagi seperti sediakala," ucapnya.