Moskow, Gatra.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam negara-negara Barat dan memuji tentara Rusia yang bertempur di Ukraina pada hari Senin (9/5).
Putin mengungkapkan dalam pidatonya di parade militer tahunan di Moskow, yang menandai kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
“Anda berjuang untuk tanah air, untuk masa depannya, dan agar tidak ada yang melupakan pelajaran dari Perang Dunia II. Sehingga tidak ada tempat di dunia untuk algojo, regu pembunuh, dan Nazi,” kata Putin dihadapan ribuan tentara di Lapangan Merah, dikutip AFP, Senin (9/5).
Terlepas dari spekulasi bahwa Putin dapat menggunakan kesempatan itu untuk mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan untuk perang di Ukraina, atau mengumumkan kemenangan terbatas, namun ternyata, Putin tidak memberi pengumuman politik besar dalam pidato tersebut.
Pidato Putin juga tidak mengandung ancaman untuk menggunakan senjata nuklir.
Setiap pada setiap tanggal 9 Mei, merupakan hari libur paling penting di Rusia, dan dalam beberapa tahun terakhir semakin sering digunakan Kremlin untuk meningkatkan kebanggaan pada Angkatan Bersenjata Rusia, dan mendorong sikap patriotisme.
Menurut Kremlin, sekitar 11.000 personel dan 131 peralatan militer ambil bagian dalam parade di Lapangan Merah, jumlahnya sedikit lebih rendah dari tahun lalu.
Sedianya digelar parade flypast yang sangat ditunggu-tunggu. Namun dibatalkan menurut pejabat setempat, karena alasan cuaca buruk.
Semula diharapkan pesawat jet terbang di atas kota Moskow – dan kota-kota Rusia lainnya – sambil membentuk huruf “Z”, simbol yang telah menjadi dukungan bagi pasukan Rusia yang berperang di Ukraina. Namun, akhirnya, tidak adanya simbol Z di Lapangan Merah untuk parade.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Putin mengulangi tuduhannya bahwa NATO dan negara-negara Barat berencana menggunakan Ukraina untuk menyerang Rusia. Ia pun mengklaim Rusia tidak punya pilihan selain menyerang Ukraina.
“Rusia melakukan penolakan pendahuluan terhadap agresi. Itu adalah keputusan yang perlu, tepat waktu, dan satu-satunya yang benar. Itu adalah keputusan negara yang berdaulat, kuat, dan mandiri,” kata Putin tentang serangan ke Ukraina.
Menurut Putin, beberapa tentara yang ambil bagian dalam pawai baru-baru ini kembali dari garis depan.
Pasukan Rusia dinilai telah banyak menggunakan citra Perang Dunia II di Ukraina, ketika pasukan yang terlihat mengibarkan spanduk militer era Perang Dunia II di atas gedung, dan kota yang direbut dari pasukan Ukraina.
Pada hari yang sama, berlangsung pertempuran sengit berlanjut di Ukraina dengan pasukan Rusia berusaha untuk maju dalam serangan di timur negara, itu. Tampaknya tidak menghasilkan keuntungan militer yang signifikan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina tidak akan membiarkan Rusia meraih kemenangan seperti layaknya dalam Perang Dunia II.
"Kami bangga dengan nenek moyang kami yang bersama-sama dengan negara-negara lain dalam koalisi anti-Hitler, mengalahkan Nazisme. Dan kami tidak akan membiarkan siapa pun mencaplok kemenangan ini. Kami tidak akan membiarkannya diambil alih," kata pemimpin Ukraina itu.