Hanoi, Gatra.com – Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Vietnam di laga perdana penyisihan grup A cabang olahraga sepak bola di Vietnam tiga gol tanpa balas pada Jumat (6/5) lalu.
Walau pelatih Shin Tae-yong menegaskan bahwa anak asuhnya pantas kalah, ia juga mengeluhkan pemberian fasilitas latihan yang diberikan oleh pihak tuan rumah. Ia mengeluhkan lapangan latihan yang terlalu sempit.
“Selama saya bermain bola, sebagai pemain atau pelatih, begitu banyak turnamen, tapi baru pertama kali ini dapat official training di lapangan yang kualitasnya di bawah lapangan SD,” ujar Shin dalam tayangan video PSSI TV, Minggu, (9/5/2022).
Pelatih berusia 51 tahun tersebut membandingkan lapangan latihan yang digunakan oleh Vietnam sebagai tuan rumah. Menurutnya, lapangan yang digunakan Vietnam sangat baik kondisinya.
Bagi Shin, situasi yang terjadi tersebut tak masuk akal. “Kalau begini, kenapa harus mengadakan turnamen seperti ini?” katanya.
Seperti diketahui, banyak beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan betapa tidak layaknya lapangan latihan Timnas Indonesia di Vietnam. Satu video menunjukkan bahwa jarak dari garis sepakan pojok hingga kotak pinalti tak lebih dari sekitar 2 meter.
Tak hanya itu, rumput lapangan pun tampak tak terawat. Terlebih lagi, jarak dari hotel tempat menginap sampai ke lapangan latihan adalah sejauh 20 kilometer. Kondisi ini disinyalir menjadi salah satu penyebab kekalahan Timnas dari Vietnam 3-0 di laga awal.
Hingga hari ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara mengenai tidak layaknya lapangan tersebut. Di sisi lain, dalam sebuah konferensi pers sepak bola putri, pelatih tim-tim nasional justru memuji kualitas lapangan latihan dan stadion tempat bertanding.
Akan tetapi, per Jumat, (6/5/2022), Timnas Garuda sudah pindah ke lapangan latihan yang lebih layak. Lapangan terebut bernama lapangan Bai Bang yang terletak di Phu Tho. Persiapan dan evaluasi pun dilakukan demi menyongsong pertandingan kedua melawan Timor Leste.