Banyumas, Gatra.com– Psikolog Kepolisian Resor Purbalingga, Jawa Tengah mendampingi bocah yang terlibat insiden pamer kelamin di GOR Goentoer Darjono, Purbalingga, Jawa Tengah. Pendampingan dilakukan melalui program Konseling Psikoterapi Polres Purbalingga (Kopi Braling) oleh psikolog dari Polres Purbalingga.
Polisi telah mengidentifikasi tiga bocah yang terlibat insiden ini. Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo Spsi mengatakan, selain menyelidiki, polisi juga serius melakukan penanganan kepada tiga anak tersebut.
"Kami lakukan pendampingan psikologi terhadap tiga anak yang videonya viral beberapa saat lalu. Tujuannya bisa mengetahui penyebab perilaku tersebut dan mencegah mereka mengulangi perbuatannya," ujarnya, Sabtu (7/5).
Teguh mengungkapkan, diduga pola asuh anak yang kurang tepat melatarbelakangi tindakan negatif anak. Tiga anak itu selama ini dititipkan kepada neneknya karena ibunya bekerja. Ia dititipkan kepada neneknya dari pukul 08.00-21.00 WIB. Neneknya diketahui juga berjualan di komplek GOR Goentoer Darjono.
"Selama neneknya berjualan tiga anak ini ikut beraktivitas di komplek GOR Goentoer Darjono tanpa pengawasan yang ketat. Sehingga sangat mudah menyerap perilaku lingkungan yang beraneka macam atau mudah dipengaruhi orang-orang di sekitarnya," jelasnya.
Menurut dia, perilaku negatif anak bisa muncul akibat pola asuh yang tidak tepat dari orangtuanya. Selain itu, lingkungan yang tidak tepat mempengaruhi perilaku anak untuk melakukan perbuatan negatif. Karena itu, perilaku anak harus mendapat perhatian cukup dari orangtuanya.
Dari pendampingan yang sudah dilakukan, upaya awal yaitu untuk memperbaiki pola asuh anak agar sesuai dengan semestinya. Ibu dari tiga anak tersebut menyampaikan untuk sementara akan berhenti bekerja. Tujuannya agar fokus mengasuh ketiga anaknya sehingga tidak salah pergaulan atau melakukan tindakan negatif seperti yang sudah terjadi.
"Pendampingan psikologi terhadap ketiga anak tersebut akan terus dilakukan Polres Purbalingga. Termasuk juga terhadap orangtuanya," jelasnya,
Dia juga berharap warga di sekitar lingkungan tempat tinggal tidak mengucilkan ketiga anak ini. Masyarakat justru harus ikut memotivasi dan mendukung pencegahan perilaku negatif anak terulang kembali. "Seluruh pihak mulai dari pemerintah, para tokoh dan masyarakat harus berperan serta untuk menciptakan lingkungan ramah anak. Agar perilaku negatif anak bisa dicegah sejak dini," kata dia.
Seperti diketahui, jagat maya digegerkan oleh video viral tiga bocah pamer kelamin kepada perempuan di GOR Goentoer Danureja, Purbalingga. Polisi juga tengah menyelidiki kasus ini.